
Headline24jam.com – West Bromwich Albion baru-baru ini membuat keputusan kontroversial dengan mempermanenkan tanda tangan striker asal Belanda, Sherjill Mac-Donald. Keputusan ini diambil di era Tony Mowbray dan menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mengingat Mac-Donald tidak pernah menyentuh lapangan sebagai starter sejak bergabung pada Januari 2007.
Keputusan Kontradiktif
Mowbray memutuskan untuk mempermanenkan status Mac-Donald meski pemain tersebut tidak pernah tampil sebagai starter, hanya bermain dari bangku cadangan dalam 25 pertandingan. Mowbray tetap optimis dan menyebutnya sebagai "talent yang sulit ditemukan" dengan kemampuan untuk mengalahkan lawan dalam situasi satu lawan satu.
Masa Pinjaman yang Mencolok
Setelah resmi bergabung, Mac-Donald dipinjamkan ke Hereford United di Liga Dua. Di sinilah dia menunjukkan performa terbaiknya dengan mencetak gol ganda di debut melawan Dagenham & Redbridge, diikuti dengan hat-trick melawan Rochdale dalam waktu tiga hari. Mowbray menilai bahwa Mac-Donald seharusnya bisa bermain di klub level Championship, bukan di Hereford.
Kesulitan di Liga Utama
Meskipun West Brom berhasil promosi ke Liga Premier pada 2008, Mac-Donald hanya tampil lima kali di level tersebut saat klub terdegradasi, mencatatkan 32 poin dan tidak berhasil berkontribusi secara signifikan. Dalam 38 pertandingan, tim tersebut hanya mencetak 26 gol dan kebobolan 67 kali.
Akhir Karier di West Brom
Pada Januari 2009, Mac-Donald dipinjamkan ke klub Belgia, Roeselare, yang kemudian diikuti oleh transfer permanen ke Germinal Beerschot. Selama di Roeselare, ia mencetak enam gol dalam 15 pertandingan liga, namun transisi ini menandai klub ketujuhnya dalam karier.
Kesimpulan
Keputusan untuk mendatangkan Mac-Donald menunjukkan bahwa meskipun ada potensi, ia mungkin tidak cocok untuk liga yang lebih kompetitif. West Brom secukupnya meraup keuntungan dari penjualannya, dengan imbalan sekitar £650k. Meski Mowbray berharap bisa menggali "talent khusus" dari Mac-Donald, pada akhirnya harapan tersebut tidak terwujud, meninggalkan kenangan akan apa yang seharusnya terjadi.