Headline24jam.com – Dejphon Chansiri tidak lagi memegang kendali Sheffield Wednesday setelah mengalami krisis keuangan yang berlarut-larut. Bulan lalu, Chansiri memutuskan untuk membawa klub dan perusahaan yang mengelola stadion ke dalam administrasi. Keputusan ini menyebabkan klub mendapat pengurangan 12 poin, yang hampir dipastikan akan membuat mereka terdegradasi ke League One musim ini. Meskipun begitu, keluarnya Chansiri dari jajaran pemilik disambut meriah oleh para pendukung di Hillsborough, yang kembali hadir setelah sebelumnya melakukan boikot sebagai bentuk protes.
Berita mengenai penjualan klub Sheffield Wednesday kini menjadi sorotan ramai. Terdapat minat tinggi dari beberapa calon pembeli, di antaranya mantan pemilik Crystal Palace, John Textor, mantan kepala Newcastle United, Mike Ashley, serta miliarder AS, John McEvoy. Bayangan akan kepemilikan baru tampak cerah, dengan sebelas pihak telah menunjukkan bukti dana sebesar £50 juta yang dibutuhkan oleh para administrator.
Proses Penjualan dan Penawaran
Sebuah tenggat waktu lembut untuk penawaran ditetapkan hingga akhir pekan ini, setelah itu akan ada periode negosiasi selama dua minggu sebelum pemilih calon pembeli di akhir November. Ada harapan bahwa kesepakatan penjualan dapat diselesaikan sebelum tahun ini berakhir. Namun, meskipun era baru tengah menanti, sejumlah tantangan tetap menghantui calon pemilik baru, terutama terkait kewajiban yang harus dihadapi terhadap Chansiri.
Menurut laporan dari The Star, Chansiri diharapkan akan mengklaim kembali beberapa dari investasi yang dilakukannya pasca penjualan klub, menyisakan keraguan mengenai seberapa banyak pembeli baru harus mengeluarkan biaya. Sejak klub dalam status administrasi, sulit untuk menentukan dengan tepat biaya yang dibutuhkan untuk akuisisi Sheffield Wednesday. Jurnalis Alan Nixon menyatakan bahwa total biaya dapat mencapai £50 juta.
Tantangan untuk Pemilik Baru
Pengetahuan ahli di bidang keuangan sepak bola, Kieran Maguire, menegaskan bahwa jika Chansiri ingin memperbaiki reputasinya di Hillsborough, ia seharusnya tidak mengajukan klaim seperti yang dilakukan Mel Morris dengan Derby County empat tahun lalu. “Ia bisa jadi kurang dianggap sebagai penjahat jika mengambil langkah serupa seperti Morris,” ujar Maguire dalam wawancaranya dengan BBC Radio Sheffield.
Morris, yang memiliki tagihan sebesar £200 juta dari Derby County, memilih untuk tidak mengajukan klaim saat klub tersebut berada dalam administrasi. Namun, sepertinya Chansiri berencana beraksi berbeda. Meskipun belum mengajukan klaim secara resmi, ia diharapkan akan melakukannya sebelum klub resmi dijual. Namun, ini kemungkinan akan melibatkan kerugian signifikan dari investasi yang dia tanamkan selama kepemilikannya.
Dampak Kewajiban Keuangan
Sebelum Sheffield Wednesday masuk ke administrasi, Chansiri diperkirakan memiliki piutang sebesar £62,5 juta. Namun, dengan regulasi EFL yang ada, dia hanya akan menerima sekitar £15,6 juta dari total itu. EFL imposes ketentuan yang menyatakan bahwa kreditor harus dibayar 25p per pound secara langsung atau 35p per pound selama periode tiga tahun.
Kemungkinan EFL akan mempertimbangkan untuk mengurangi kewajiban 25p per pound ini untuk Sheffield Wednesday, tetapi hal ini saat ini dipandang tidak mungkin. Sebagai hasilnya, pemilik baru harus siap menyelesaikan utang tersebut setelah mengambil alih di Hillsborough.
Kembalinya Harapan bagi Fans
Meskipun pemotongan poin akibat administrasi hampir menjamin relegasi, kepergian Chansiri telah membawa kembali optimisme di kalangan suporter Sheffield Wednesday. Banyak di antara mereka berharap bahwa penjualan klub akan membawa perubahan positif setelah bertahun-tahun ketidakpastian ekonomi dan hasil buruk di lapangan. Namun, masa depan yang lebih cerah ini tidak lepas dari ketegangan, menunggu kabar selanjutnya mengenai proses akuisisi.
Dengan Chansiri sebagai kreditor terbesar klub, pemilik baru pasti harus memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk menyelesaikan kewajiban ini, terutama karena kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan pengurangan poin lebih lanjut di musim depan.
Penyelesaian utang dengan Chansiri dan keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya berpotensi menjadi tantangan terbesar bagi manajemen baru ketika mereka berusaha memulihkan kejayaan klub yang pernah bersinar ini.
Seiring dengan peralihan kepemilikan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat, para pendukung Sheffield Wednesday tetap menunggu dengan cemas, berharap debu krisis yang telah menyelimuti klub perlahan mulai menghilang, membuka jalan bagi era baru yang lebih baik.
Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday: Tantangan Pasca Dejphon Chansiri dan Masa Depan yang Cerah
Meta description: Sheffield Wednesday mengalami transisi kepemilikan setelah Dejphon Chansiri mundur, menghadapi tantangan kewajiban utang yang mengharuskan pemilik baru memiliki sumber daya yang cukup.