
Headline24jam.com – Sheffield Wednesday, klub sepak bola asal Inggris yang berkompetisi di Championship, dihadapkan pada masalah keuangan yang semakin serius. Dalam waktu dekat, mereka diharuskan melakukan pembayaran signifikan kepada HMRC (HM Revenue and Customs) terkait utang pajak yang tercatat sekitar £1 juta. Hal ini semakin menambah beban bagi pemilik klub, Dejphon Chansiri, yang telah menghadapi kritik keras dari para pendukungnya.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa Sheffield Wednesday berpotensi mendapatkan perintah winding-up dari HMRC jika tidak mampu melunasi utang tersebut. Jika hal ini terjadi, klub akan mengalami penurunan 12 poin secara otomatis dalam liga, yang dapat memicu administrasi dan kemungkinan memaksa Chansiri keluar dari klub.
Tahun 2025 menjadi masa yang sulit bagi The Owls. Dalam tujuh bulan terakhir, laporan menyatakan bahwa pemain mengalami keterlambatan pembayaran gaji dalam lima bulan. Situasi ini mendorong beberapa pemain kunci seperti Josh Windass dan Michael Smith untuk meninggalkan Hillsborough secara gratis, masing-masing bergabung dengan Wrexham dan Preston North End.
Dampak dari Manajemen Keuangan yang Buruk
Klub asal Steel City ini telah menetapkan lima embargo akibat manajemen keuangan yang buruk oleh Chansiri, yang membatasi aktivitas transfer mereka. Dalam beberapa bulan, mereka hanya bisa menjalani kesepakatan pinjaman dengan pemain seperti Harry Amass dan Ethan Horvath. Perjuangan klub dalam menghadapi kemungkinan degradasi semakin diperburuk oleh masalah di luar lapangan ini, yang menambah kesulitan bagi pelatih Henrik Pedersen.
Berdasarkan laporan dari Sheffield Star, selain utang awal, Sheffield Wednesday juga menghadapi tenggat waktu pembayaran baru kepada HMRC pada tanggal 22 Oktober yang berfokus pada kewajiban PAYE (Pay As You Earn). Angka ini diperkirakan akan mencapai enam angka, menambahkan beban keuangan yang sudah ada. Meskipun saat ini tidak ada petisi winding-up yang diajukan, risiko tersebut menjadi nyata jika utang terus menggunung tanpa solusi.
Resistensi dari Pendukung
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Chansiri semakin meningkat. Ia telah berulang kali menolak tawaran untuk menjual klub, meskipun jumlah yang ia minta—£100 juta—diyakini terlalu tinggi mengingat kondisi klub saat ini. Para pendukung Sheffield Wednesday mengambil berbagai langkah untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka, termasuk mengurangi kehadiran di pertandingan, menunda masuk ke stadion, dan mengadakan protes besar pada hari pertandingan.
Menurut laporan, tindakan ini memberi dampak finansial yang signifikan bagi Chansiri, dengan kerugian mencapai enam angka setiap pertandingan. Di tengah kesulitan keuangan yang dihadapi klub, uang ini bisa sangat berarti. Jika Chansiri terpaksa melepas kendali atas klub karena ancaman administrasi, dapat dipastikan bahwa dukungan dari para suporter telah berperan dalam mengubah masa depan Sheffield Wednesday.
Konteks Sejarah dan Keuangan Klub
Sheffield Wednesday memiliki sejarah panjang dan kaya dalam dunia sepak bola, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, manajemen keuangan dan keputusan strategis telah membawa klub ke dalam masalah. Keterlibatan Chansiri dalam klub juga telah menimbulkan kontroversi, dengan banyak penggemar yang merasa bahwa ia lebih fokus pada bisnis daripada kesejahteraan klub.
Krisis keuangan ini berkaitan erat dengan lebih dari sekadar masalah utang. Ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas dalam dunia sepak bola Inggris mengenai pengelolaan klub, kelemahan dalam struktur kepemilikan, dan efek dari pandemi COVID-19 terhadap keuangan klub. Banyak pihak berpendapat bahwa masalah ini perlu diselesaikan dengan pendekatan yang lebih transparan dan bertanggung jawab.
Pendapat Ahli
Menurut Dr. Simon Chadwick, seorang pakar dalam manajemen olahraga, masalah ini bukan hanya mengenai Sheffield Wednesday, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak klub sepak bola di Inggris. “Keberlanjutan finansial dalam olahraga profesional adalah isu yang kompleks. Klub-klub harus menemukan keseimbangan antara investasi dalam tim dan manajemen utang, jika tidak, mereka akan berisiko terjebak dalam siklus masalah finansial yang berkepanjangan.”
Dengan situasi yang terus memburuk bagi Sheffield Wednesday, waktu akan menunjukkan bagaimana klub ini menangani tantangan yang ada. Untuk para pendukung, harapan masih ada bahwa perubahan akan terjadi sebelum terlambat, mungkin dengan perubahan kepemilikan yang lebih baik untuk menuntun klub ke arah yang lebih baik.
Dalam retrospeksi, Sheffield Wednesday kini berada di persimpangan jalan dan keputusan yang diambil dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan masa depan mereka, baik di liga maupun di dalam sejarah klub itu sendiri.
Headline SEO (H1)
Sheffield Wednesday Hadapi Krisis Keuangan dan Ancaman Degradasi
Meta description
Sheffield Wednesday terancam krisis keuangan dengan utang besar ke HMRC, yang dapat memicu degradasi dari Championship.