Headline24jam.com – West Bromwich Albion, yang dikenal sebagai klub papan atas Premier League selama 2010-an, menunjukkan ambisi dengan sejumlah rekrutan cerdas. Namun, di antara semua penandatanganan, pembelian Brown Ideye dari Dynamo Kyiv pada tahun 2014 menjadi langkah yang menyedihkan bagi klub. Terlepas dari harapan tinggi, transfer tersebut berujung pada salah satu keputusan yang paling disesalkan dalam sejarah klub.
Awal Karir dan Harapan di West Brom
Pada musim panas 2014, West Bromwich tengah berjuang setelah menyelesaikan musim sebelumnya di posisi 17, hanya satu tingkat di atas zona degradasi. Dengan tujuan untuk kembali bersaing di papan atas, klub menunjuk Alan Irvine sebagai manajer baru, mengambil alih posisi Pepe Mel.
Irvine bertekad untuk mengembalikan nuansa kerja keras yang pernah menjadi ciri khas Baggies. Dari sinilah, klub melakukan perombakan besar-besaran dengan merekrut 11 pemain baru. Beberapa nama baru yang bergabung termasuk Craig Gardner, Joleon Lescott, dan Chris Baird, yang semuanya didapatkan secara gratis.
Tapi titik fokus dari bursa transfer tersebut adalah Brown Ideye, yang direkrut dengan rekor klub sebesar £10 juta. Ideye, yang sebelumnya menghabiskan waktu di Dynamo Kyiv dan memiliki reputasi sebagai striker potensial, diharapkan menjadi ujung tombak di lini serang West Brom.
Permulaan yang Sulit di Liga Premier
Sayangnya, realitas yang dihadapi Ideye dan West Brom sangat berbeda dari harapan. Musim berjalan dengan buruk, dan Baggies terjebak di posisi bawah klasemen. Ideye kesulitan untuk mendapatkan tempat di skuad utama, dan setelah 24 penampilan di Premier League, dia hanya berhasil mencetak empat gol. Gol pertamanya tercatat pada Boxing Day, tetapi tidak cukup untuk mengubah nasibnya di klub.
Dia sempat memiliki sedikit momentum, terutama saat mencetak brace melawan West Ham United di FA Cup. Namun, kedatangan Tony Pulis sebagai manajer baru pada tahun baru tidak banyak membantu Ideye, yang justru kehilangan waktu bermain yang lebih banyak.
Konsekuensi dari Ketidakberhasilan
Situasi diperburuk oleh kemunculan Saido Berahino, yang tampil cemerlang pada musim 2014/15. Berahino menjadi andalan tim dengan 20 gol, dan dengan kehadiran pemain baru seperti Rickie Lambert dan Salomon Rondon, posisi Ideye semakin terancam.
Dengan hanya menjadi pemain pengganti dalam dua pertandingan awal musim 2015/16, Ideye akhirnya pindah ke Olympiacos pada hari terakhir transfer. Langkah ini menandai berakhirnya periode singkat dan tidak memuaskan di West Brom.
Mencari Jalan Baru
Setelah meninggalkan West Brom, Ideye memperlihatkan kebangkitan saat bermain di Yunani, memenangkan Liga Super Yunani dengan Olympiacos. Namun, karirnya setelah itu cenderung berada di jalur yang tidak pasti, mencakup durasi singkat di Tiongkok, Spanyol, dan Yunani lagi, sebelum akhirnya kembali ke klub di Nigeria, Enyimba, sebelum pensiun pada 2025.
Analisis Keputusan Transfer
Kekeliruan dalam perekrutan pemain tidak hanya berdampak pada klub dalam jangka pendek tetapi juga mengancam visi jangka panjang mereka. Proses transfer yang tampak menjanjikan ini, di mana West Brom berusaha beradaptasi dengan gaya bermain lebih kompetitif, justru mengindikasikan kebingungan dalam pengambilan keputusan. Ketiadaan analisis mendalam tentang kondisi fisik dan performa Ideye di Ukraina seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi manajemen klub.
Kesimpulan
Pembelian Brown Ideye oleh West Bromwich Albion tetap menjadi sorotan karena menunjukkan bagaimana ambisi yang kuat tanpa pertimbangan matang dapat berujung pada keputusan yang merugikan. Meskipun klub berhasil menarik sejumlah pemain baru yang menarik, transfer Ideye adalah pengingat keras tentang pentingnya perencanaan dan penelitian yang tepat dalam upaya membangun tim yang kompetitif. Kejadian ini melambangkan perjalanan menyedihkan bagi seorang pemain dan klub yang sama-sama bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka di pentas sepakbola Inggris.
• Headline SEO (H1)
West Brom Regret Brown Ideye Transfer: A Cautionary Tale in Football
• Meta description
West Bromwich Albion’s purchase of Brown Ideye highlights the importance of careful recruitment. Discover the story behind this regrettable transfer.