
Headline24jam.com – Pasar mobil listrik di Indonesia kini memasuki babak baru dengan munculnya generasi pertama kendaraan listrik bekas. Salah satu yang menarik perhatian adalah BYD M6, sebuah MPV listrik yang sudah mulai banyak ditawarkan di platform seperti OLX. Dengan harga jual kembali yang cukup stabil, BYD M6 menunjukkan bahwa permintaan terhadap model ini di pasar bekas tetap kuat. Lantas, bagaimana dengan nilai jual kembalinya?
BYD M6 diluncurkan dengan harga baru antara Rp379 hingga Rp433 juta, tergantung pada varian. Saat ini, di pasar mobil bekas Jakarta Selatan, harga resale-nya berkisar antara Rp349 hingga Rp423 juta untuk unit tahun 2024–2025. Dengan depresiasi hanya sebesar 5–10 persen dalam setahun, angka ini tergolong rendah bagi mobil baru, terutama di segmen kendaraan listrik yang biasanya mengalami penyusutan harga lebih drastis.
Kepercayaan Terhadap Mobil Listrik
Tren harga yang baik ini mencerminkan peningkatan kepercayaan konsumen terhadap mobil listrik asal Tiongkok. Dulu, terdapat keraguan mengenai daya tahan baterai dan ketersediaan suku cadang. Namun, dengan garansi baterai selama delapan tahun atau 160.000 km serta status SOH minimal 70%, kekhawatiran tersebut mulai berkurang. Garansi ini menjadi faktor utama yang menjaga nilai jual kembali BYD M6 meski pasar EV masih dalam tahap awal.
Persepsi dan Tantangan Pasar EV
Meskipun ada tren positif, beberapa tantangan masih mengancam. Persepsi mengenai suku cadang dan waktu tunggu servis menjadi kendala bagi calon pembeli. Beberapa laporan dari forum otomotif menyebutkan keterlambatan dalam pengiriman spare part tertentu, terutama untuk komponen interior dan elektronik. Jika masalah ini tidak teratasi, dapat menekan harga di masa depan.
Di sisi lain, BYD Indonesia berupaya membangun pabrik di Subang untuk memperkuat ekosistem produksi lokal. Realisasi pabrik ini diharapkan dapat mengurangi biaya impor dan mempercepat pasokan komponen. Hal ini meningkatkan posisi BYD M6, yang tidak hanya sebuah mobil listrik, tetapi juga memiliki potensi pasar yang luas serta durabilitas yang teruji.
Dampak Ekonomi Terhadap Pilihan Konsumen
Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih turut mempengaruhi arah pasar. Konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih kendaraan baru. Mobil listrik bekas seperti BYD M6 muncul sebagai alternatif menarik, menawarkan harga yang lebih rendah daripada unit baru, namun tetap memberikan garansi baterai yang panjang serta efisiensi energi yang sulit ditandingi oleh mobil bensin.
Keunggulan Efisiensi Energi
Dengan baterai 71,8 kWh, BYD M6 mampu menempuh jarak hingga 530 km dengan konsumsi energi yang sangat rendah. Biaya operasionalnya kurang dari Rp200 per kilometer, jauh lebih ekonomis dibandingkan mobil berbahan bakar bensin yang rata-rata menghabiskan Rp1.200 hingga Rp1.500 per kilometer. Ini menjadikan BYD M6 menarik bagi pengguna dengan frekuensi perjalanan tinggi atau keluarga yang mencari kendaraan harian yang hemat energi.
Sebelum membeli unit bekas, penting bagi konsumen untuk memeriksa kondisi baterai, status garansi, dan catatan servis. Uji coba dan pemeriksaan kesehatan baterai di dealer resmi menjadi langkah penting sebelum melakukan transaksi.
Di pasar Jakarta Selatan, harga unit dengan jarak tempuh di bawah 15.000 km cukup kompetitif. Ruang negosiasi tetap ada, terutama untuk unit tanpa dokumen servis lengkap atau yang memiliki riwayat keterlambatan klaim garansi. Ini menunjukkan bahwa pasar mobil listrik bekas mulai beradaptasi mengikuti perilaku pasar mobil konvensional: dengan pembeli yang semakin sadar akan nilai dan penjual yang belajar menjaga harga.