
Headline24jam.com – BMW mengumumkan rencana peluncuran model X5 generasi selanjutnya yang akan hadir dengan berbagai tipe drivetrain, termasuk versi sel bahan bakar hidrogen yang dikembangkan bersama Toyota. Produksi model ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2028, namun debut model camouflagenya diperkirakan akan terjadi tahun depan, sebagai pesaing Mercedes GLE.
Variasi Drivetrain
Model X5 terbaru ini akan tersedia dalam varian bensin, diesel, dan plug-in hybrid. Menariknya, BMW juga sedang menyiapkan kendaraan listrik baterai dan ada gagasan untuk versi kendaraan listrik dengan range extender, mengingat pengalaman sebelumnya dengan model i3.
Desain Eksterior
Meskipun dalam balutan kamuflase, beberapa detail menarik dapat diperhatikan. Bagian depan kendaraan menunjukkan desain grille vertikal yang terinspirasi oleh model iX3 terbaru. Sementara itu, bentuk dan ukuran lampu depan tampak hampir final, namun detail grafis dalamnya akan terlihat lebih menarik pada versi produksi.
Keseluruhan desain eksterior X5 menghindari penggunaan lampu depan terpisah, berbeda dengan model X7 dan XM. Selain itu, perluasan desain pintu tanpa gagang konvensional mengingatkan pada edisi khusus M8 dan Ford Mustang Mach-E.
Interior dan Fitur
Walaupun BMW belum membocorkan detail interiornya, model 2027 iX3 memberikan petunjuk jelas. Diharapkan dashboard bakal didominasi oleh layar sentuh besar berukuran 17,9 inci serta sistem proyeksi Panoramic Vision menggantikan cluster instrumen tradisional.
Fitur kontrol juga mengalami pembaruan signifikan, dengan BMW berencana menghapus tombol iDrive dalam upaya menciptakan desain yang lebih minimalis.
Produksi dan Infrastruktur
BMW berencana menawarkan varian X5 baru ini secara global, namun varian diesel kemungkinan akan lebih terbatas di Eropa. Versi hidrogen diperkirakan hanya akan tersedia di beberapa wilayah karena infrastruktur pengisian hidrogen yang masih kurang berkembang.
Masa Depan Teknologi Hidrogen
BMW dan Toyota tetap bertahan pada pengembangan teknologi hidrogen, meskipun beberapa pabrikan lain, seperti Stellantis, telah menghentikan rencana serupa. Saat ini, hanya sekitar 1,160 stasiun pengisian hidrogen yang beroperasi di seluruh dunia, menurut H2Stations.org.