Headline24jam.com – Sepeda motor sport dan cub berbeda dalam sistem transmisi dibandingkan motor matik, yaitu dengan penggunaan kopling yang menghubungkan tenaga mesin ke transmisi. Dengan berbagai komponen seperti tuas kopling, kabel kopling, dan kampas kopling, sistem ini memegang peranan penting dalam performa motor.
Ade Rohman, Sub Department Head Technical Training PT Daya Adicipta Motora, mengungkapkan, “Di antara semua komponen, kampas kopling adalah yang paling vital dan termasuk suku cadang yang cepat habis. Fungsinya sebagai pemutus dan penyalur tenaga dari poros engkol ke transmisi sangatlah krusial. Jika kampas mulai aus, penyaluran tenaga terganggu, yang berujung pada penurunan performa motor.”
Untuk menjaga performa mesin, pemilik kendaraan disarankan memeriksa kondisi kopling setiap 12.000 km atau setahun sekali. Proses pemeriksaan ini membantu memastikan kampas kopling tetap dalam kondisi layak pakai, dan tidak hanya menjaga performa mesin.
Pengaruh Gaya Berkendara pada Keawetan Kampas Kopling
Usia pemakaian bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kondisi kampas kopling. Gaya berkendara juga sangat berpengaruh. Berikut adalah tanda-tanda bahwa performa kopling tidak optimal atau kampas mulai aus.
1. Akselerasi Melemah
Saat kampas kopling mulai aus, tenaga mesin tidak tersalur secara maksimal. Hal ini membuat mesin terasa kurang responsif di setiap gigi, memaksa mesin berputar lebih tinggi untuk mencapai kecepatan yang sama. Akibatnya, kendaraan sulit mencapai kecepatan maksimal dan konsumsi bahan bakar meningkat.
2. Kopling Selip
Gejala lain dapat dirasakan saat pergantian gigi. Motor mungkin terasa kehilangan tenaga, atau bahkan mengalami selip saat ganti gigi. Kesulitan dalam memindahkan gigi ke posisi netral juga menjadi indikasi bahwa kampas kopling perlu diperiksa.
3. Mesin Cepat Panas
Daya cengkeram kampas yang berkurang dapat meningkatkan gesekan antara kampas dan pelat gesek, yang menyebabkan panas berlebih. Misalnya, mesin yang normal membutuhkan 5.000 rpm untuk mencapai 60 km/jam, bisa meningkat menjadi 7.000 rpm saat kampas kopling aus. Kondisi ini membuat putaran mesin terasa tidak stabil, terutama saat kecepatan tinggi.
Kesadaran akan tanda-tanda ini dapat membantu para pengendara menjaga kondisi sepeda motor mereka agar tetap optimal. Pengemudinya pun disarankan untuk memperhatikan gaya berkendara, menghindari kebiasaan yang dapat mempercepat keausan kampas kopling. Dengan demikian, performa dan efisiensi motor akan terjaga.