Headline24jam.com – General Motors (GM) mengumumkan rencana untuk menghapus dukungan Android Auto dan Apple CarPlay dari semua kendaraannya, termasuk model yang tidak menggunakan listrik. Keputusan ini menjadi sorotan karena menunjukkan tren anti-konsumen dalam industri otomotif yang semakin meningkat, di mana perusahaan berusaha untuk mengontrol pengalaman pengguna.
Dalam wawancara baru-baru ini di podcast Decoder oleh The Verge, CEO GM Mary Barra mengungkapkan bahwa sejumlah pelanggan memberikan umpan balik negatif terkait pengalaman CarPlay di kendaraan mereka. Dara mengutip, “Kami mendapatkan banyak masukan dari pelanggan bahwa transisi antara sistem sangat clunky. Terkadang, itu bisa mengganggu saat berpindah dari sistem ponsel ke fungsi mobil.”
Meskipun Barra mengklaim ada validitas dalam umpan balik tersebut, kritikus berpendapat bahwa alih-alih menghapus opsi yang ada, GM seharusnya dapat meningkatkan sistem infotainmentnya. “Mengapa mengembangkan layar dan antarmuka yang tidak mendukung salah satu perangkat paling populer di dunia?” tanya mereka.
GM Menciptakan Kebutuhan Baru?
Banyak pihak yang meyakini bahwa GM sedang menciptakan masalah untuk menjual solusi baru. Meski tidak ada yang meragukan bahwa pengalaman CarPlay bisa lebih baik, menghapus opsi sepenuhnya bukanlah solusi yang bijak. Hal ini berimplikasi pada kontrol yang lebih besar terhadap ekosistem digital kendaraan.
Daripada mempertahankan kebebasan konsumen yang selama hampir satu dekade telah dimiliki, GM mengalihkan fokusnya ke monetisasi layanan digital. Beberapa fitur yang telah tersedia secara gratis atau dengan biaya satu kali kini dipandang sebagai sumber pendapatan baru melalui model langganan.
Eksperimen dengan CarPlay dan Maps
Setelah mendengar keputusan GM, penulis mencoba sebuah eksperimen menggunakan iPhone yang di-reset tanpa SIM. Ketika menghubungkan perangkat ke CarPlay, Wi-Fi di ponsel terputus, tetapi dengan sedikit penyesuaian, aplikasi Maps tetap berfungsi tanpa koneksi internet. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna tetap bisa mendapatkan navigasi meski tanpa data aktif, sebuah bentuk kebebasan digital yang tampaknya tidak diinginkan GM.
Penjelasan dari Pihak GM
Seorang juru bicara GM menyatakan bahwa tidak ada perubahan bagi kendaraan yang sudah ada dan bahwa model berbahan bakar fosil akan terus mendukung Android Auto dan Apple CarPlay “untuk masa depan yang dapat diprediksi.” Dalam wawancara yang sama, Chief Product Officer Sterling Anderson mencoba menjelaskan ridak relevansinya penggunaan aplikasi ponsel sambil berkendara, berpendapat bahwa orang cenderung menggunakan layar kendaraan ketimbang ponsel.
Pendekatan Berbeda dari Ford
Sementara GM memilih untuk memonopoli ekosistem digital di kendaraannya, Ford justru menjalin hubungan lebih baik dengan pengguna. CEO Ford, Jim Farley, menegaskan bahwa mereka tidak berencana untuk membatasi mirroring ponsel, mengatakan, “Kami tidak ingin itu menjadi kerumitan bagi pelanggan.”
Kesimpulan
Langkah GM ini jelas terlihat sebagai upaya untuk memperkuat pendapatan dari pelanggan dengan membatasi pilihan yang sudah ada. Sementara pelanggan mungkin merasa terpinggirkan, pesaing seperti Ford menunjukkan bahwa memberikan kebebasan kepada pengguna dapat menjadi model bisnis yang lebih berkelanjutan. Sebagai konsumen, masyarakat Amerika harus berusaha untuk mendapatkan kembali kontrol atas opsi yang mereka inginkan dalam kendaraan mereka.