Headline24jam.com – Nissan Silvia S13, ikon mobil sport Jepang yang diluncurkan pada 1988, terus menarik perhatian pencinta otomotif hingga saat ini. Mobil ini dikenal berkat desain aerodinamis, mesin yang kuat, serta performa yang seimbang. Di Eropa dikenal sebagai 200SX, sementara di Amerika Utara disebut 240SX. Dalam pasar Indonesia, keberadaan Silvia S13 tergolong langka, dengan banyak diubah menjadi kendaraan drifting.
Ryan Ghaffar, salah satu pemilik Nissan Silvia S13, memilih untuk merestorasi mobilnya alih-alih mengikuti tren drifting. Keputusan ini diambil agar mobilnya tetap nyaman untuk penggunaan sehari-hari sembari mempertahankan esensi aslinya, meskipun ia telah melakukan swap mesin menjadi 2JZ-GTE dari Toyota Supra.
Spesifikasi dan Rebuild Mesin
Awalnya, Silvia S13 dilengkapi dengan mesin SR20DET berkapasitas 2000 cc. Namun, karena mobil tersebut sempat terbengkalai, banyak komponen yang digunakan untuk kendaraan lain. “Mesin aslinya mau direbuild, tapi banyak part yang hilang. Maka dari itu, saya memilih untuk menggunakan mesin 2JZ,” ungkap Ryan.
Mesin 2JZ-GTE yang dipasangkan menghasilkan tenaga sekitar 320 dk dan terhubung dengan transmisi R154. Kombinasi ini membuat mobil tetap responsif namun andal untuk penggunaan harian. Dari segi penampilan, Ryan mempertahankan desain asli Silvia yang ikonik dan melakukan sedikit ubahan pada sektor kaki-kaki serta menggunakan pelek Work CR Kai.
Estimasi Biaya Restorasi
Ryan menyebutkan bahwa biaya restorasi tergantung dari kondisi awal mobil. Dengan memiliki spare part 200SX dan 2JZ sebelumnya, ia memperkirakan total biaya restorasi mencapai sekitar Rp 170 juta untuk menghasilkan tampilan seperti sekarang. “Kalau membangun dari nol, mungkin biaya akan jauh lebih tinggi,” kata Ryan.
Restorasi yang dilakukan oleh Ryan menjadikan Nissan Silvia S13 miliknya sebagai salah satu contoh langka di mana sebuah mobil ikonik dapat tetap terjaga keasliannya tanpa menghilangkan karakter performanya.