Headline24jam.com – Jepang dan Amerika Serikat sedang merampungkan kesepakatan perdagangan yang dapat mendatangkan kendaraan buatan Amerika ke pasar domestik Jepang. Meskipun laporan terbaru menunjukkan bahwa negosiasi belum sepenuhnya selesai, Toyota dan Nissan sebagai dua raksasa otomotif Jepang tengah mempertimbangkan impor model-model dari AS.
Toyota, melalui pernyataan Presiden Sato Koji pekan lalu, menyatakan bahwa mereka sedang mengeksplorasi pilihan untuk mengimpor mobil buatan Amerika, meskipun belum ada spesifikasi model yang disebutkan.
Nissan Ikut Ambil Langkah
Nissan juga mengetengahkan rencana serupa. Chief Technology Officer, Eiichi Akashi, membenarkan bahwa model Murano dan Pathfinder adalah kandidat potensial untuk diimpor, mengingat ada permintaan di Jepang untuk kendaraan yang lebih besar.
Namun, Nissan tidak hanya menghadapi tantangan tarif. Perusahaan yang merupakan automaker terbesar ketiga di Jepang ini juga berjuang dengan masalah finansial yang signifikan, sampai harus tutup pabrik dan mengurangi 20.000 pekerjaan. Tahun ini, Nissan bahkan mengubah posisi CEO untuk memperbaiki arah perusahaan di bawah kepemimpinan Ivan Espinosa.
Masalah Kapasitas Produksi
Satu isu yang dihadapi Nissan adalah pemanfaatan rendah pabriknya di Amerika Serikat. Ada laporan bahwa perusahaan ini mempertimbangkan untuk memproduksi truk pickup berbranding Honda di pabrik di Canton, Mississippi, demi meningkatkan profitabilitas.
Jika kolaborasi dengan Honda atau Mitsubishi gagal, Nissan mungkin perlu meningkatkan produksi kendaraan mereka sendiri dan mengekspornya kembali ke Jepang. Logikanya, Nissan sebelumnya memasarkan Murano di Jepang namun menghentikannya pada tahun 2015, dan kini ada desakan dari dealer untuk menghadirkan lebih banyak model baru di pasar domestik.
Dukungan dari Pemerintah
Presiden AS, Donald Trump, berada di Asia awal minggu ini untuk membahas rencana dari para produsen otomotif Jepang. Jepang dikabarkan juga berupaya mempermudah proses sertifikasi keselamatan untuk kendaraan-kendaraan yang diimpor dari AS.
Ketika kedua negara mencapai kesepakatan perdagangan pada bulan Juli, AS menetapkan tarif 15 persen untuk kendaraan yang diimpor dari Jepang, menurun dari 25 persen yang sebelumnya diusulkan. Dalam kesepakatan itu, Jepang juga diharuskan untuk berinvestasi sebesar 550 juta dolar AS di Amerika.
Kesimpulan
Dengan dinamika perdagangan yang terus berkembang antara Jepang dan Amerika Serikat, para produsen otomotif Jepang harus bersiap untuk mengadaptasi strategi mereka untuk bersaing di pasar. Kehadiran kendaraan buatan Amerika di Jepang dapat membuka babak baru dalam industri otomotif dan meningkatkan kemungkinan kolaborasi antara kedua negara.
Sumber: NKH, Nikkei Asia