
Headline24jam.com – Dalam dunia otomotif, pemilihan sistem rem menjadi salah satu perhatian penting bagi pemilik kendaraan. Banyak yang lebih memilih rem cakram karena dianggap lebih efektif, terutama dalam kondisi jalan yang menantang. Namun, rem tromol tetap memiliki penggemar, terutama di musim hujan, karena performanya yang stabil.
Kedua jenis rem ini memiliki fungsi dasar yang sama, namun menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rem cakram lebih unggul dalam hal performa pengereman. Menurut Budi Punggawa, mekanik dari bengkel JMS di Jakarta Barat, rem cakram memiliki kemampuan mengeluarkan panas lebih baik dibandingkan rem tromol. Ini menyebabkan rem cakram lebih efektif saat menuruni jalan curam, karena daya cengkramnya lebih baik.
Meskipun demikian, rem tromol memiliki kelebihan tertentu, terutama ketika berkaitan dengan cuaca basah. “Rem tromol memiliki sistem tertutup yang menjaga permukaan rem dan kampas tetap kering dari air,” ujar Budi. Ini menjadikan rem tromol lebih handal dalam kondisi hujan atau saat melewati genangan air.
Pian dari Kawasaki Junior Product menambahkan, “Rem tromol menggunakan metode gesekan antara kampas dengan komponen berbentuk mangkuk. Arah gesekan pada rem ini saling menjauhi, sehingga tromol di letakkan di luar dua kampas rem.” Terlepas dari kelebihan tersebut, rem tromol mulai ditinggalkan oleh banyak pabrikan untuk kendaraan baru. Meskipun beberapa kendaraan berukuran kecil masih menggunakan jenis rem ini.
Kelebihan dari rem tromol adalah kampas yang lebih lebar dan sistemnya yang aman dari kotoran berkat desain tertutup. Namun, Pian mengakui bahwa daya pengereman rem tromol hanya mencapai 70% dan kemampuannya mudah menurun ketika terlalu panas akibat konstruksinya yang tertutup.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem, pemilik kendaraan dapat memilih sesuai kebutuhan dan kondisi berkendara mereka. Meskipun tren saat ini cenderung ke arah rem cakram, rem tromol masih memiliki tempat di hati sebagian pengemudi.