Headline24jam.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi membuka rute baru untuk layanan Bus Open Top Tour yang dikelola oleh PT Transjakarta, bertema Jakarta Heritage. Rute baru ini akan mulai beroperasi pada Senin, 6 Oktober 2025, dan ditujukan untuk para wisatawan yang ingin menikmati keindahan kota Jakarta dari atas bus double decker yang memiliki dek terbuka.
Penggunaan bus dengan atap terbuka ini memberikan pengalaman berbeda bagi para penumpang. “Layanan ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan Jakarta dengan cara yang lebih menarik dan nyaman,” ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, saat peresmian rute baru di Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Rute Menarik Melalui Landmark Jakarta
Rute Jakarta Heritage ini dimulai dari Pos Bloc dan melintasi beberapa landmark ikonik, termasuk Gedung Kesenian Jakarta, Lapangan Banteng, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, hingga Istana Negara. Rano menambahkan, “Rute ini sejalan dengan semangat peringatan hari pariwisata dunia dan menunjukkan bahwa Jakarta terus bertransformasi menjadi kota global.”
Inisiatif ini bertujuan untuk menjadikan kawasan yang dilalui sebagai destinasi wisata baru, dan memiliki potensi untuk menghidupkan kembali kawasan Pasar Baru melalui kerjasama dengan pihak terkait.
Reservasi dan Jadwal Perjalanan
Bagi masyarakat yang berminat, reservasi untuk layanan ini dapat dilakukan melalui aplikasi Transjakarta dengan tarif Rp 50 ribu. Terdapat empat trip setiap hari kerja pada pukul 16.00, 17.30, 19.00, dan 20.30 WIB, sedangkan di akhir pekan ada lima trip tambahan setiap satu jamnya. Setiap perjalanan dapat menampung 30-35 penumpang.
Selama perjalanan, penumpang akan dilengkapi dengan headphone untuk mendengarkan penjelasan tour guide. Selain itu, setiap penumpang juga akan mendapatkan stiker dan gelang sebagai tanda tiket yang dapat ditukarkan di konter Transjakarta Pos Bloc.
Dengan adanya rute baru ini, diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata Jakarta dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung.
About the Author
