Headline24jam.com – Rem mobil merupakan komponen vital yang berfungsi untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan, dengan dampak besar terhadap keselamatan pengendara. Kecelakaan dapat terjadi akibat kebiasaan mengerem yang tidak benar, terutama di jalan licin atau saat harus tiba-tiba berhenti.
Herry Liu, pemilik bengkel Bandar Per, mengungkapkan bahwa banyak pengendara melakukan pengereman tanpa mempertimbangkan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan. “Kebiasaan ini tampak sepele, namun dapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang lebih boros serta mempercepat keausan pada rem dan ban,” ungkapnya. Pengemudi perlu menyadari bahwa pengereman bukan hanya soal menghentikan mobil, tetapi juga mengenai bagaimana mengendalikan kendaraan secara aman dan efisien.
Risiko Rem Tangan
Rem tangan berfungsi menahan kendaraan agar tidak bergerak, namun jika dibiarkan terlalu lama, kampas rem dapat lengket pada tromol atau cakram. Liu menjelaskan, “Risiko ini meningkat jika rem terakhir digunakan dalam kondisi basah. Jika dipaksa untuk bergerak, sistem rem dapat rusak dan membahayakan pengendara.” Ia merekomendasikan penggunaan balok atau tire stopper saat memarkir dalam waktu lama.
Pengereman di Tanjakan
Kebiasaan menginjak rem terus-menerus di tanjakan panjang berisiko menyebabkan overheating pada sistem rem yang dapat mengakibatkan rem blong. Liu menyarankan teknik engine brake, yaitu menurunkan gigi transmisi untuk membantu menahan laju mobil. “Lakukan juga intermittent braking, pengereman bertahap untuk memberikan waktu sistem rem agar dingin,” tambahnya.
Teknik Pengereman yang Benar
Banyak pengemudi mobil dengan transmisi manual yang tidak menyadari bahwa menekan pedal rem bersamaan dengan kopling tidak efektif dalam banyak situasi. Menurut Liu, “Saat kopling ditekan, hubungan antara mesin dan roda terputus, sehingga mobil kehilangan daya pengereman dari mesin.” Untuk pengereman yang optimal, pengemudi disarankan agar terlebih dahulu menekan rem, baru kemudian kopling saat menyesuaikan kecepatan.
Ketidakpahaman akan teknik ini dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada sistem pengereman dan ban. Jika dilakukan terus-menerus, ban bisa aus tidak merata, atau bahkan membentuk flat spot yang mengurangi daya cengkeram, terutama di jalan licin.
Pengereman di Jalan Licin
Di jalan licin, pengereman yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko selip. Liu merekomendasikan agar pengemudi melakukan pengereman yang halus dan bertahap serta menggunakan intermittent braking. Untuk kendaraan yang dilengkapi sistem ABS, pengemudi disarankan untuk menekan pedal rem secara konstan agar sistem dapat bekerja optimal untuk menjaga traksi ban.
Dengan memahami teknik pengereman yang benar, diharapkan pengendara dapat meningkatkan keselamatan dirinya dan orang lain di jalan raya.