
Headline24jam.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan strategi komprehensif untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat selama musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini diambil melalui sinergi dan kolaborasi semua pihak terkait dalam menghadapi periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pada rapat koordinasi dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan menegaskan pentingnya persiapan menyeluruh dari semua pemangku kepentingan. “Kami duduk bersama untuk membahas persiapan dari masing-masing stakeholder. Kami sedang mengevaluasi Surat Keputusan Bersama yang akan menjadi pedoman bagi petugas di lapangan,” jelas Aan Suhanan.
Fokus Utama: Regulasi dan Manajemen Lalu Lintas
Ditjen Hubdat berkomitmen memastikan bahwa regulasi di lapangan berfungsi dengan baik. Pembatasan operasional angkutan barang sedang dalam tahap pembahasan untuk mengurangi kepadatan di jalur utama. Salah satu aspek penting dari manajemen rekayasa lalu lintas adalah penerapan sistem satu arah (one way) dan contra flow yang didasarkan pada analisis mendalam tentang keselamatan.
Persiapan Sarana dan Prasarana Transportasi
Dalam hal armada, Ditjen Hubdat telah menyiapkan sekitar 31.000 unit bus untuk angkutan jalan. Ini terdiri dari 11.000 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), 17.000 bus pariwisata yang dialihkan, dan 2.000 bus sewa/antar jemput. Selain itu, Kemenhub juga akan mengoptimalkan 178 titik Terminal Penumpang Tipe A dan B.
Untuk penyeberangan, 29 pelabuhan penyeberangan siap beroperasi di 15 lintasan, didukung oleh 251 kapal dan 72 dermaga untuk memastikan kelancaran operasional.
Kebijakan Stimulus dan Rencana Kontingensi
Kemenhub juga menerapkan kebijakan stimulus transportasi dan diskon tarif untuk meringankan beban masyarakat. Kebijakan ini mirip dengan skema yang diterapkan pada Lebaran sebelumnya, termasuk insentif perpajakan bagi operator.
Menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem, rencana kontingensi pun telah disiapkan. Ini mencakup penyediaan kapal tunda dan pelabuhan alternatif seperti Ciwandan dan BBJ di Banten untuk menjaga mobilitas meskipun terjadi gangguan.
“Kesuksesan angkutan Natal dan Tahun Baru bergantung pada sinergi, koordinasi, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan. Kami berkomitmen untuk menjamin kenyamanan, keselamatan, dan kelancaran mobilitas masyarakat,” tutup Aan Suhanan.