Headline24jam.com – Sebelum diwujudkannya jalan tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, perjalanan antara kedua kota tersebut penuh tantangan. Dalam konteks terbatasnya moda transportasi seperti kereta dan bus, 4848 muncul sebagai pelopor layanan transportasi antarkota dengan konsep door to door pertama di Indonesia.
Didirikan pada tanggal 4 Agustus 1959, nama “4848” mencerminkan tanggal berdirinya perusahaan yang hingga kini identik dengan armada dan nomor teleponnya. H. Irawan Sarpingi, pendiri sekaligus anggota Tentara Nasional Indonesia, tergerak untuk memberikan solusi transportasi bagi rekan-rekannya yang kesulitan pulang ke Bandung setiap akhir pekan.
Layanan Awal untuk Prajurit
Irawan awalnya memanfaatkan mobil Chevrolet Suburban yang dikemudikannya sendiri untuk mengantar tentara pulang. Seiring meningkatnya minat dari masyarakat umum, 4848 berkembang menjadi penyedia transportasi antarkota dengan layanan door to door, menjemput penumpang dari rumah dan mengantarkannya ke tujuan.
Armada 4848 pada awalnya terdiri dari mobil-mobil buatan Amerika, seperti Chevrolet Suburban dan Dodge, dengan kapasitas hingga sembilan penumpang. Di tahun 1970-an, 4848 memperluas layanan dengan menyediakan taksi dalam kota, menjadikannya simbol modernisasi transportasi di Jawa Barat.
Masa Kejayaan di Era 1980-an
Momen kejayaan 4848 terjadi pada dekade 1980-an. Saat itu, tanpa adanya jalan tol, layanan taksi antarkota 4848 menjadi pilihan utama untuk perjalanan antara Jakarta dan Bandung. Taksi Suburban 4848 dikenal melintas di rute Jakarta–Bandung–Jakarta melalui Puncak, dan sampai ke kota-kota seperti Tasikmalaya dan Garut.
Dengan reputasi kecepatan dan ketepatan waktu, sopir-sopir 4848 dikenal terampil dalam mengemudikan armada mereka. Mesin Chevrolet Suburban 6 silinder 4.800 cc membuat perjalanan Bandung–Jakarta hanya memakan waktu sekitar 3,5 jam. Keselamatan pun menjadi fokus utama, dengan hampir tidak ada laporan kecelakaan fatal.
Kenangan di Balik Perjalanan Tempo Dulu
Perjalanan bersama 4848 antara tahun 1960 hingga 1990-an memberikan kesan mendalam bagi banyak penumpang. Banyak yang mengenang momen berhenti sejenak untuk mendinginkan mesin di Nagreg, sambil menikmati bekal di udara pegunungan. Pengalaman ini memiliki daya tarik tersendiri meski kabin Suburban terkadang terasa panas.
Terus Bertahan Hingga Kini
Kini, dengan generasi kedua di bawah kepemimpinan Bapak Dadan Irawan Sarpingi, 4848 tidak hanya beroperasi di rute Bandung, tetapi juga merambah ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat. Dengan lebih dari enam dekade perjalanan, 4848 telah menjadi simbol inovasi dan dedikasi dalam sektor transportasi Indonesia, menghubungkan kota-kota besar Jawa Barat sebelum adanya kemudahan jalan tol.