Headline24jam.com – BMW E30, mobil ikonik yang populer pada akhir 80-an hingga awal 90-an, masih menarik perhatian banyak orang, terutama kolektor mobil klasik. Pertama kali diluncurkan sebagai coupe dua pintu, E30 merupakan penerus dari BMW E21 dan menyusul dengan model empat pintu pada tahun berikutnya. Versi Convertible muncul pada tahun 1985, dan model Touring diperkenalkan pada tahun 1987.
Di Indonesia, BMW E30 hadir dengan dua varian mesin. Varian pertama adalah mesin M10 yang diproduksi antara tahun 1982 hingga 1987, dengan kapasitas menghasilkan tenaga maksimum 104 dk pada 5.800 rpm. Varian kedua adalah mesin M40, yang diproduksi dari tahun 1987 hingga 1994, mampu memproduksi tenaga 113 dk pada 5.500 rpm.
Popularitas di Kalangan Kolektor
Hingga kini, BMW E30 masih diminati oleh banyak kolektor. Desain klasiknya berhasil menjadikan mobil ini sebagai simbol kemapanan pada masanya. Di pasaran, harga BMW E30 bervariasi, mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 90 juta, tergantung pada kondisinya. Mobil dalam kondisi kurang baik biasanya dihargai sekitar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta, sedangkan yang lebih terawat bisa mencapai Rp 50 juta. Untuk unit yang sudah siap pakai, harga bisa lebih dari Rp 80 juta.
Masalah Umum dan Solusi
Dimas Harsono, seorang ahli kendaraan dari Liberty Garage di Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa dua masalah umum yang sering ditemui pada BMW E30 adalah pada air flow meter (AFM) dan pipa oli di atas klep. Masalah ini biasanya terjadi karena komponen tersebut sudah tua dan rentan mengalami kerusakan.
“AFM seringkali bermasalah karena jalur karbonnya sudah habis, menyebabkan setting-an AFM menjadi kacau. Selain itu, jalur karbon sering tergores yang mengakibatkan mesin tidak berfungsi dengan baik,” kata Dimas.
Untuk mengatasi masalah ini, Dimas merekomendasikan mengganti AFM dengan yang lebih modern, seperti AFM bawaan BMW tahun muda berkode M43B18. Komponen ini lebih mudah didapatkan dibandingkan AFM asli M40B18. Sementara itu, masalah pada pipa oli sering disebabkan oleh penyumbatan pada lubang-lubang kecilnya.
“Jika penyumbatan ini terjadi, camshaft bisa mengalami baret karena kurangnya pelumasan, dan ini berdampak pada performa mesin,” tambahnya.
Kesimpulan
Dengan desain yang menarik dan pengikut setia, BMW E30 tetap menjadi mobil yang dicari oleh para kolektor dan pencinta otomotif. Namun, bagi calon pembeli, penting untuk memperhatikan kondisi mesin dan komponen-komponen kritis agar tetap dapat menikmati performa maksimal dari mobil klasik ini.