Headline24jam.com – Ferrari baru-baru ini mengejutkan penggemar otomotif saat meluncurkan model F80, menggantikan LaFerrari dengan mesin V-6 berukuran kecil pada November 2023 di Museo Enzo Ferrari, Modena. Keputusan tersebut diambil meskipun Ferrari telah mengonfirmasi komitmennya terhadap mesin V-12, seperti yang terlihat pada penerus 812 Superfast, yaitu 12Cilindri. Dengan kapasitas setengah silinder dibandingkan V-12, beberapa pihak mungkin merasa kesal, namun Ferrari yakin bahwa mesin baru ini adalah langkah yang tepat.
Pilihan Mesin dan Kinerja
Meskipun sebelumnya mempertimbangkan untuk tetap menggunakan mesin V-12 natural, Ferrari memutuskan beralih ke mesin V-6 turbocharged dengan sistem hibrida. Matteo Turconi, Senior Product Marketing Manager, menyatakan, “Kami bertanya-tanya apakah supercar baru harus menggunakan mesin paling ikonik dalam sejarah Ferrari atau mengambil yang terbaik dari balapan untuk performa murni. Kami memilih opsi kedua.” Dengan mesin 3.0 liter yang menginspirasi dari mobil balap 499P, menyampaikan tenaga luar biasa sebesar 300 daya kuda per liter.
Manfaat Desain yang Kompakt
Ukuran kompak mesin V-6 memberikan keuntungan tambahan, termasuk pengurangan bobot dan roda yang lebih pendek. Paolo Valenti, Team Leader – Pilot Product Line, membagikan informasi bahwa mesin baru ini, dikenal dengan sebutan “the big engine” di Maranello, juga membawa manfaat aerodinamis dengan footprint yang lebih kecil, memungkinkan diffuser untuk diperpanjang hingga 1,8 meter.
Respons Terhadap Kritik
Meskipun beberapa penggemar mesin besar merasa kekecewaan, Ferrari mengingatkan bahwa model ikonik sebelumnya seperti 288 GTO dan F40 juga menggunakan mesin V-8 tanpa menimbulkan keluhan. F80 kini jadi buruan, dengan semua 799 unit sudah terjual habis.
Investasi di Masa Depan
Di tengah tren elektrifikasi, Ferrari menekankan bahwa mereka akan terus berinvestasi dalam mesin pembakaran, dengan proyeksi hingga akhir dekade, 40 persen dari lineup akan tetap menggunakan ICE, sementara 40 persen akan menjadi hibrida, dan 20 persen lainnya akan menjadi kendaraan listrik.
Dengan langkah inovatif ini, Ferrari menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sambil tetap menjaga warisan dan daya tarik kendaraan performa tinggi mereka.