
Headline24jam.com – Penelitian terbaru di bidang astronomi mengungkap asal usul air di Bumi yang lebih rumit dari yang diperkirakan. Sebuah tim ilmuwan berhasil mendeteksi air berat untuk pertama kalinya di sekitar sistem bintang muda V883 Orionis menggunakan Atacama Large Millimeter Array (ALMA). Penemuan ini terjadi pada bulan yang sama saat penemuan sebelumnya tentang molekul organik kompleks di lokasi tersebut, memberikan wawasan lebih dalam mengenai evolusi air di alam semesta.
Asal Usul Air Di Bumi
Para peneliti masih berdebat tentang apakah air di Bumi muncul dari batuan pembentuk planet atau dibawa oleh komet dan asteroid. Lebih lanjut, mereka mempertanyakan apakah air tersebut terbentuk bersamaan dengan Matahari dan planet-planet, atau jika ia lebih tua daripada itu. Margot Leemker, penulis utama studi ini dan peneliti di Universitas Milan, menyatakan, “Deteksi ini menunjukkan bahwa air dalam disk pembentuk planet ini mungkin lebih tua daripada bintang pusat dan terbentuk pada tahap awal pembentukan bintang dan planet.”
Deteksi Air Berat
Air, pada umumnya terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Namun, air berat mengandung deuterium, isotop hidrogen yang lebih berat. Penemuan air berat ini tidak hanya membuktikan bahwa air di sekitar V883 Orionis lebih tua, tetapi juga menunjukkan potensi asal usul air di tata surya kita. Tim peneliti menemukan rasio antara air berat dan air normal konsisten dengan hipotesis bahwa air ini berasal dari awan antarbintang kuno.
Poin Penting Dari Penemuan Ini
John Tobin, ilmuwan dari US National Science Foundation National Radio Astronomy Observatory (NRAO), menekankan, “Sampai saat ini, kami tidak yakin apakah sebagian besar air di komet dan planet terbentuk baru di disk-disk muda seperti V883 Ori, atau jika ia ‘pristine,’ yang berasal dari awan antarbintang kuno.” Temuan ini membuka kemungkinan bahwa air di Bumi bisa saja lebih tua daripada Matahari sendiri.
Sumber
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy. Penemuan ini merupakan langkah maju dalam pemahaman perjalanan air melalui pembentukan planet dan bagaimana air tersebut bisa sampai ke tata surya kita, termasuk Bumi. Penemuan ini memberikan harapan baru untuk menjawab misteri asal usul air di planet kita.