Headline24jam.com – Sejumlah penelitian terbaru mengungkapkan tingginya kadar merkuri dalam daging lumba-lumba yang dijual di Jepang, dengan hasil terbaru pada November 2023 menunjukkan kadar merkuri di organ Risso’s dolphin mencapai 106 ppm—merupakan angka yang 265 kali lebih tinggi dari batas aman yang diizinkan. Badan nonprofit Action for Dolphins (AFD) melaporkan bahwa konsentrasi merkuri tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia, dengan prioritas perhatian besar pada ibu hamil dan anak-anak.
Dampak Kadar Merkuri pada Kesehatan
Lumba-lumba, yang berada di puncak rantai makanan, mengalami akumulasi merkuri yang signifikan. Lars-Eric Heimbürger-Boavida, seorang kimiawan kelautan di French National Centre for Scientific Research, menjelaskan bahwa “seiring kita bergerak naik dalam rantai makanan, konsentrasi merkuri meningkat.” Hal ini menjadi perhatian karena tingginya kadar merkuri dalam daging lumba-lumba dapat menyebabkan kerusakan otak bagi janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Data Penelitian Mengkhawatirkan
Data dari AFD menunjukkan bahwa dalam pengujian sebelumnya di 2023, daging lumba-lumba yang dijual di platform e-commerce populer di Jepang juga menunjukkan kadar merkuri lebih dari 97 kali batas aman. Selain itu, temuan pada tahun 2007 menunjukkan daging yang diberikan kepada anak sekolah di prefektur Taiji mengandung merkuri 10 hingga 16 kali di atas batas maksimum yang diizinkan.
Kesadaran Kesehatan yang Meningkat
Meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan terkait konsumsi daging lumba-lumba semakin mendesak. Cleveland Clinic memperingatkan bahwa “paparan merkuri dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin,” serta menjelaskan betapa berbahayanya daging tersebut, terutama bagi anak-anak yang dapat terpapar lewat ASI.
Menyikapi Pilihan Konsumsi
Walaupun daging lumba-lumba semakin jarang tersedia di pasaran, Jepang tetap menjadi salah satu negara yang mempertahankan tradisi ini. Namun, banyak yang berpendapat bahwa daging tersebut tidak sebanding dengan risikonya. Akua Banful, seorang asisten profesor di UC Davis, mencatat bahwa “konsensusnya adalah bahwa meski ada perasaan dan spiritualitas yang bisa memengaruhi, lumba-lumba tidak memiliki cita rasa yang menarik.”
Kesimpulan
Mengingat risiko kesehatan yang meningkat akibat konsumsi daging lumba-lumba dan penemuan baru tentang kadar merkuri yang sangat tinggi, sangat disarankan untuk para konsumen, terutama mereka yang memiliki anak atau sedang hamil, untuk berpikir dua kali sebelum membeli daging ini, terutama di wilayah-wilayah seperti Taiji, Jepang.