
Headline24jam.com – Di tengah perdebatan global mengenai keberadaan monster Loch Ness, laporan terbaru yang dikumpulkan oleh resmi Registrasi Penampakan Monster Loch Ness mencatat hanya tiga penampakan pada tahun ini, dengan total 1.163 penampakan sejak catatan dimulai. Penemuan terbaru, terjadi di Loch Ness, Skotlandia, menunjukkan pola gelombang yang tidak biasa, menarik perhatian para peneliti dan penggemar mitos.
Kasus Kesalahpahaman?
Berdasarkan data terbaru, penampakan pertama tahun ini menggambarkan sesuatu yang “besar, hidup, dan berenang di dalam air,” dengan deskripsi mirip “gundukan” yang sering dikaitkan dengan Nessie. Sementara dua penampakan lainnya termasuk objek “panjang dan ramping” terlihat di belakang perahu. Pertanyaannya, apakah para saksi ini mungkin salah mengidentifikasi hewan biasa, atau ada yang lebih dari itu?
Loch Ness, yang memiliki kedalaman maksimum 227 meter dan panjang 36 kilometer, merupakan ekosistem yang kompleks. Dengan suhu air rata-rata pada musim dingin mencapai 4.7°C, dan pada musim panas naik menjadi 14.5°C, kondisi ini tidak ideal untuk mendukung kehidupan reptil laut seperti plesiosaurus.
Penemuan DNA Eel
Sebuah penelitian dari Universitas Otago pada tahun 2019 mengungkap bahwa Loch Ness kaya akan DNA ikan belut, namun tidak menemukan bukti adanya reptil purba. Profesor Neil Gemmell dari Universitas Otago menyatakan, “Ada sejumlah besar DNA belut. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa apa yang dilihat orang dan diyakini sebagai Loch Ness Monster mungkin saja merupakan belut raksasa.”
Fenomena Gelombang Aneh
Gelombang yang tidak biasa di Loch Ness dapat dijelaskan dengan dua cara. Pertama, jejak perahu bisa menipu mata, mengindikasikan bahwa ada lebih banyak gerakan di bawah permukaan. Kedua, fenomena yang dikenal sebagai seiches, di mana perubahan tekanan atmosfer dan angin kencang menggerakkan air dari satu bagian badan air ke bagian lainnya, dapat juga menjadi penyebab.
Loch Ness terbentuk oleh gletser pada Zaman Es lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Geografi yang unik ini bisa menampung berbagai spesies, namun kemungkinan adanya populasi reptil laut kuno yang bertahan hidup sangat kecil.
Dengan kekayaan informasi ini, Loch Ness terus menjadi fokus perhatian, baik bagi ilmuwan maupun penggemar mitos. Penemuan dan pengamatan yang terus berlangsung di loch ikonik ini menunjukkan bahwa pencarian memahami misteri Nessie akan terus berlanjut.