
Headline24jam.com – Praktik selama 10.000 jam sering kali dianggap sebagai kunci untuk mencapai keahlian dalam berbagai bidang, dari musik hingga olahraga. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa klaim ini tidak sepenuhnya akurat dan dapat menyesatkan.
Asal Usul Angka 10.000 Jam
Konsep 10.000 jam menjadi terkenal setelah diterbitkannya buku Outliers oleh Malcolm Gladwell pada tahun 2008. Gladwell membahas perdebatan seputar keberadaan bakat bawaan dan menyatakan bahwa pencapaian adalah hasil dari bakat ditambah dengan persiapan.
Dalam buku tersebut, Gladwell merujuk pada studi terkenal yang dilakukan pada musisi di Akademi Musik Berlin Barat, yang menyimpulkan bahwa untuk mencapai tingkat keahlian, seseorang memerlukan 10.000 jam latihan.
Tantangan terhadap Konsep 10.000 Jam
Namun, para peneliti mulai mempertanyakan keakuratan angka tersebut. Misalnya, penulis dan pengacara Peter Shamshiri mencatat bahwa klaim Gladwell mengenai durasi waktu yang diperlukan untuk menjadi grandmaster catur tampak tidak tepat. Beberapa pemain catur terkenal, seperti Magnus Carlsen, mencapai status tersebut dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah jam latihan yang diperlukan untuk mencapai status ‘master’ bervariasi antara 728 jam hingga 16.120 jam, menunjukkan bahwa tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua.
Apa yang Benar?
Menurut analisis meta tahun 2014 oleh psikolog David Hambrick dan rekan-rekan, korelasi antara latihan dan keterampilan memang ada, tetapi tidak sekuat yang diperkirakan. Mereka menemukan bahwa latihan terencana hanya menjelaskan sekitar 21% variasi dalam keterampilan musik dan 18% dalam olahraga.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik juga berperan, dan dalam beberapa kasus, jumlah latihan tampaknya tidak mempengaruhi level keterampilan sama sekali.
Kesimpulan
Meskipun latihan tetap merupakan bagian penting dari pengembangan keterampilan, Klaim bahwa 10.000 jam latihan adalah aturan yang universal bisa menyesatkan. Praktik akan membantu seseorang untuk menjadi lebih baik, tetapi bakat bawaan dan faktor lain juga memiliki kontribusi yang signifikan.
Sebagai hasilnya, individu yang berlatih mungkin melihat peningkatan, tetapi tidak selalu akan menjadi yang terbaik dalam bidang tertentu. Hal ini memberi harapan bahwa kegagalan tidak selalu berarti kurangnya usaha, tetapi bisa jadi faktor genetik yang memainkan peran yang lebih besar.