
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap apakah lubang hitam dapat berfungsi sebagai terowongan menuju lokasi lain dalam ruang-waktu. Studi ini, yang dipimpin oleh profesor Samir Mathur dari Ohio State University, menyimpulkan bahwa lubang hitam tidak dapat dianggap sebagai wormhole, melainkan sebagai struktur kompleks yang disebut "fuzzballs."
Lubang Hitam dan Paradoks Informasi
Lubang hitam selama ini menjadi tantangan bagi fisika, terutama terkait dengan Paradox Informasi, yang menyatakan bahwa informasi akan hilang ketika sesuatu masuk ke dalam lubang hitam. Ini bertentangan dengan prinsip dasar fisika yang menyatakan bahwa informasi tidak dapat sepenuhnya lenyap.
Penemuan Akhir Profesor Mathur
Melalui penelitian ini, Mathur dan timnya menegaskan bahwa semua massa lubang hitam tidak terkonsentrasi di pusatnya. Sebaliknya, partikel yang masuk akan diregangkan menjadi string yang lebih besar, yang memperluas dan mengisi lubang hitam itu sendiri.
“Black hole tries to squeeze things to a point, but then the particles get stretched into these strings,” kata Mathur dalam sebuah pernyataan.
Penelitian Mengenai Teori String
Pendekatan alternatif, yaitu teori string, mencoba menjelaskan perilaku lubang hitam dengan memperlakukan mereka sebagai “fuzzballs.” Teori ini berusaha memberikan pemahaman lebih dalam mengenai bagaimana energi dan informasi bisa dipertahankan.
Mathur dan koleganya telah menerbitkan hasil penelitian ini di Turkish Journal of Physics, yang menunjukkan bahwa paradigma wormhole tidak konsisten.
Kesimpulan dan Debat yang Berlanjut
Meski penelitian ini memberikan wawasan baru, masih ada perdebatan besar tentang apakah teori string adalah penjelasan yang tepat untuk kenyataan. Lubang hitam mungkin menjadi lebih kompleks daripada yang diperkirakan, dan eksplorasi mengenai fenomena ini masih terus berlanjut.
studi ini pertama kali dipublikasikan pada Januari 2022.