
Headline24jam.com – Goldfish, sering dipandang memiliki rentang perhatian yang sangat singkat, sebenarnya memiliki kemampuan kognitif yang luar biasa. Meskipun pandangan ini banyak dipengaruhi oleh stereotip, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perhatian manusia justru menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan Rentang Perhatian Manusia
Sebuah studi oleh Microsoft pada tahun 2015 menemukan bahwa rentang perhatian rata-rata manusia telah turun dari 12 detik pada tahun 2000 menjadi hanya 8 detik pada tahun 2013. Perkembangan ini sering disalahkan pada media sosial dan konten video singkat yang mendominasi konsumsi informasi saat ini.
Professor Barbara Jacquelyn Sahakian dari Universitas Cambridge mencatat pentingnya pemahaman bahwa tidak semua bentuk perhatian mengalami penurunan. Menurutnya, perhatian dibagi menjadi berbagai jenis, dan masing-masing dapat berfungsi dengan cara yang berbeda.
Memahami Komponen Perhatian
Para ilmuwan masih mencari tahu tentang bagaimana perhatian bekerja di otak kita. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu bagian otak khusus yang mengatur perhatian. Hal ini berarti tidak ada cara mudah untuk ‘membangkitkan’ perhatian seseorang dengan mengubah struktur otaknya.
Sahakian menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan dalam survei perhatian visual—seperti mencari hal yang menarik—bukan berarti rentang perhatian keseluruhan manusia juga menurun. Rentang perhatian yang sering disebutkan dalam konteks ini mungkin lebih berkaitan dengan penilaian cepat atas informasi yang diterima dibandingkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama.
Apakah Ini Masalah Generasi Z?
Generasi Z, yang dikenal dengan penggunaan gadget yang intensif, sering dianggap memiliki rentang perhatian yang rendah. Meskipun mereka mungkin hanya melihat video TikTok atau cerita Snapchat selama beberapa detik, hal ini tidak mencerminkan ketidakmampuan mereka untuk berkonsentrasi dalam tugas yang lebih kompleks.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z dan milenial justru masih aktif mengunjungi perpustakaan, menunjukkan ketertarikan pada buku cetak, dan menyukai video panjang seperti esai video dan dokumenter yang sering berlangsung berjam-jam.
Kritik Terhadap Asumsi Dini
Namun, stigma bahwa smartphone merampas perhatian generasi muda tetap mengakar. Dr. Neil Bradbury dari Universitas Rosalind Franklin menyoroti bahwa banyak penelitian yang mengklaim adanya penurunan perhatian mahasiswa seringkali memiliki kelemahan metodologis dan tidak cukup mendukung kesimpulan tersebut.
Sahakian menyarankan bahwa lebih baik untuk melihat mengapa banyak orang cepat berpindah perhatian daripada menganggap mereka tidak dapat berkonsentrasi. “Saya merasa ini sendiri,” ungkap Adam Holm, seorang penulis muda untuk Forbes. "Alasan saya menggulir bukan karena rentang perhatian yang rendah, tetapi karena konten yang saya lihat tidak cukup menarik."
Kesimpulan
Mungkin kita terlalu cepat menilai, mirip dengan penilaian yang tidak adil terhadap ikan mas. Meski ada kemungkinan penurunan dalam beberapa aspek perhatian, pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas perhatian dapat membantu kita memanfaatkannya dengan lebih baik.