
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan perubahan signifikan pada Arus Sirkumpolar Antartika (ACC), yang berpotensi mengubah iklim dan ekosistem Bumi dalam beberapa ratus hingga ribuan tahun ke depan. Studi yang dilakukan oleh tim internasional ini menyimpulkan bahwa arus besar yang mengalir di sekitar Antartika ini dapat bernasib berbeda ketika berada di bawah pengaruh perubahan iklim.
Apa Itu Arus Sirkumpolar Antartika?
Arus Sirkumpolar Antartika adalah arus besar dari air laut dingin yang mengalir searah jarum jam dari barat ke timur di sekitar Antartika. Arus ini didorong oleh Angin Barat Selatan yang kuat, yang bertiup tanpa hambatan di sekitar benua paling selatan tanpa terhalang oleh daratan. Arus ini berfungsi sebagai penghubung penting antara Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia.
Peran dan Kekuatan ACC
ACC berperan vital dalam perpindahan panas global, siklus karbon, dan distribusi nutrisi di lautan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa arus ini mungkin tidak sekonsisten yang dipikirkan sebelumnya.
Temuan dari Penelitian
Tim peneliti internasional melakukan analisis terhadap inti sedimen yang diambil dari kedalaman 3.000 hingga 4.000 meter di bawah permukaan Laut Scotia, utara Antartika. Inti yang memiliki panjang ratusan meter ini memberikan catatan yang rinci mengenai masa lalu ACC.
“Ukuran butir memberikan petunjuk yang penting. Ketika arus mengalir lebih cepat, ia membawa partikel halus, yang hanya mengendap di dasar laut saat arus melambat,” jelas Dr. Michael Weber dari Institut Geosains Universitas Bonn. Dengan mempelajari distribusi ukuran partikel, para ilmuwan dapat merekonstruksi perubahan kecepatan arus dari waktu ke waktu.
Kecepatan ACC di Masa Lampau
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ACC jauh lebih kuat pada periode hangat di masa lalu. Misalnya, kecepatan arus pada periode hangat terakhir, sekitar 130.000 tahun yang lalu, lebih dari tiga kali lipat kecepatan arus dalam seribu tahun terakhir. Penelitian ini menganalisis salah satu siklus perubahan iklim yang terjadi setiap 100.000 tahun akibat perubahan orbit Bumi dan variasi kemiringan poros Bumi setiap 21.000 tahun.
Dampak Perubahan Ini
Selama periode hangat tersebut, ACC diperkirakan telah bergerak ke selatan sekitar 600 kilometer (372 mil) mendekati Antartika. “Hal ini membawa air yang lebih hangat lebih dekat ke lapisan es Antartika, yang mungkin berkontribusi pada kenaikan permukaan laut sebesar 6 hingga 9 meter,” tambah Weber.
Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran. Para peneliti memperingatkan bahwa ACC yang telah beradaptasi dengan perubahan suhu di masa lalu mungkin akan mengalami respons serupa di masa depan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa arus saat ini mulai mempercepat, meskipun ada kemungkinan pergeseran ke utara, yang dapat menyeimbangkan pergeseran ke selatan akibat pemanasan.
Sebagai salah satu elemen utama dari sistem alam Bumi, perubahan besar pada ACC dapat memicu efek beruntun di seluruh ekosistem, garis pantai, dan sistem iklim di seluruh dunia.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications dan menggambarkan pentingnya memahami dinamika ACC dalam konteks perubahan iklim global.