
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi berbasis bahasa kemungkinan telah ada sebelum manusia modern berpisah dari Neanderthal dan Denisovans. Para peneliti berpendapat bahwa ketidakmampuan nenek moyang kita untuk belajar bahasa Homo sapiens menghalangi mereka untuk sepenuhnya berintegrasi, yang mungkin berkontribusi pada kepunahan mereka.
Kemampuan Bahasa dan Ergodisitas
Meskipun sistem bahasa nenek moyang kita di Pleistosen belum sepenuhnya dipahami, para peneliti menunjukkan bahwa bahasa manusia memiliki karakteristik "ergodicity". Ini berarti kemampuan untuk menciptakan berbagai dialek yang mencerminkan perbedaan budaya antar kelompok, tetapi masih dapat dipelajari oleh semua orang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapan kemampuan ergodicity mulai muncul dan apakah Neanderthal mungkin memiliki atribut ini.
Polyphilia sebagai Ciri Budaya
Para peneliti mencari bukti "polyphilia", yang menggambarkan kecenderungan untuk mendiversifikasi kebiasaan lokal sebagai penanda identitas kelompok. Ini membantu masyarakat manusia mempertahankan rasa "kita" dan "mereka", menciptakan perbedaan antara anggota dalam kelompok dan luar kelompok.
Ekspresi Polyphilia dalam Bahasa
Polyphilia dapat terwujud melalui berbagai cara perilaku, seperti seni, pakaian, dan kebiasaan diet. Namun, bahasa adalah pembawa polyphilia yang kuat, karena sulit bagi seorang dewasa untuk menjadi fasih dalam bahasa asing tanpa aksen yang menunjukkan status luar. Namun, anak-anak memiliki kemampuan bawaan untuk memperoleh kefasihan dalam bahasa yang mereka dengar.
Bukti Arkeologi Polyphilia
Berdasarkan bukti arkeologi yang ada, peneliti memperkirakan bahwa polyphilia muncul sekitar 50.000 tahun yang lalu, saat industri litik Aurignacian menyebar di antara populasi Homo sapiens di Eurasia. Perbedaan regional dalam artefak ornamental menunjukkan bahwa budaya material digunakan sebagai penanda identitas kelompok.
Perbedaan Antara Neanderthal dan Homo sapiens
Sebaliknya, artefak Neanderthal menunjukkan kurangnya variasi, yang mengindikasikan bahwa mereka mungkin tidak memiliki kapasitas untuk budaya spesifik kelompok. Penelitian menunjukkan perbedaan struktural pada korteks prefrontal antara manusia modern dan Neanderthal, yang mengindikasikan kemampuan kreativitas yang lebih besar pada Homo sapiens.
Implikasi Terhadap Kepunahan Neanderthal
Penelitian ini mempertegas bahwa ergodicity muncul setelah perpisahan Homo sapiens dan Neanderthal dan mungkin tidak dimiliki oleh keduanya. "Salah satu konsekuensinya adalah Neanderthal mungkin tidak dapat belajar bahasa Homo sapiens atau kelompok Neanderthal lainnya dengan baik," tulis para peneliti.
Mereka menambahkan, "Ketidakmampuan Neanderthal untuk berbicara seperti Homo sapiens mungkin menjadikan mereka dianggap sebagai orang asing, yang pada akhirnya menghalangi asimilasi penuh." Penelitian ini tersedia sebagai preprint di EcoEvoRxiv.