
Headline24jam.com – Tahun lalu seharusnya menjadi momen bagi manusia untuk kembali ke Bulan sebagai langkah awal menginjakkan kaki secara permanen di sana. Namun, setelah beberapa kegagalan yang dialami serta ketidakpastian jadwal, banyak yang meragukan kapasitas Amerika untuk mengirim manusia ke permukaan Bulan pada dekade ini. Dengan adanya tantangan ini, apakah kemenangan Cina dalam misi ini menjadi semakin tak terhindarkan?
Pentingnya Perlombaan Ke Bulan
Perlombaan kembali ke Bulan dianggap sangat signifikan oleh NASA. Hal ini ditegaskan oleh Sean Duffy, ad interim Administrator NASA, saat mengumumkan temuan terbaru di Mars yang disebut sebagai "tanda kehidupan yang paling jelas yang pernah kami temukan".
Sejarah Perlombaan Kembali ke Bulan
Sejak akhir misi Apollo, pembicaraan mengenai kembali ke Bulan telah berlangsung, tetapi dengan sedikit kemajuan. Ketidakpastian dalam teknologi seperti Space Shuttle menyebabkan rencana ini mundur lebih jauh.
Namun, seiring dengan penurunan biaya peluncuran dan munculnya persaingan antara perusahaan peluncuran luar angkasa swasta, prospek kembali ke Bulan mulai terlihat lebih cerah.
Pengembangan dan Tantangan Misi Artemis
Pada 2019, NASA merencanakan untuk mengirim astronaut mengorbit Bulan pada 2023, diikuti dengan pendaratan pada paruh kedua 2024. Namun, jadwal tersebut segera dipandang tidak realistis, dan kini telah diubah menjadi 2027. Banyak pengamat setuju bahwa pencapaian target pada 2030 akan menjadi prestasi yang cukup.
Sementara itu, Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA) sedang mengembangkan roket Long March yang lebih besar, dengan rencana untuk mengirim astronaut ke orbit Bulan dan permukaannya.
Kendala Teknologi dan Waktu Peluncuran
Misi Artemis III memerlukan banyak komponen yang sedang dikembangkan, tetapi banyak dari komponen ini mengalami keterlambatan. Sistem Pendaratan Manusia (HLS) perlu ditempatkan di orbit Bulan oleh Starship, dan saat ini, biaya dan keterlambatan peluncuran menjadi kendala besar.
SLS (Space Launch System) sudah melakukan peluncuran, tetapi keandalannya masih dipertanyakan, terutama setelah masalah yang muncul pada peluncuran pertama Orion.
Persaingan Luna di Tahun-tahun Mendatang
Long March 10 dari Cina baru akan melakukan peluncuran pertama pada 2027, dan sejumlah keberhasilan perlu dicapai sebelum pendaratan manusia yang direncanakan pada 2030. Namun, kemampuan angkut Long March 10 yang lebih rendah dibandingkan SLS dan Starship dapat menjadi kendala untuk membangun basis di Bulan.
Dampak Terhadap Penelitian dan Kerja Sama Internasional
Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan bahwa warga negara Cina akan dilarang mengakses fasilitas NASA. Tuduhan ini dimaksudkan untuk mencegah pencurian ide-ide, tetapi hal ini mengabaikan kontribusi yang mungkin dapat diberikan oleh ilmuwan Cina.
Pemenang Manakah yang Berarti?
Beberapa kalangan di AS berpendapat bahwa jika Cina berhasil mendaratkan astronaut di Bulan sebelum AS, itu tidak akan mengubah sejarah. Namun, akan ada dampak simbolis yang signifikan bagi prestasi ilmiah masing-masing negara.
Dalam jangka panjang, program basis di Bulan bisa menjadi langkah penting menuju eksplorasi Mars. Jadi, meskipun siapa yang pertama mendarat mungkin belum tentu krusial, langkah-langkah yang diambil setelahnya akan jauh lebih menentukan bagi masa depan eksplorasi luar angkasa.