Headline24jam.com – Pada bulan Oktober ini, langit malam dipenuhi keajaiban dengan keberadaan tiga komet hijau yang dapat diamati dan akan diikuti oleh tiga supermoon. Fenomena ini dimulai pada 7 Oktober 2025 dengan bulan purnama pertama yang juga merupakan supermoon, disusul oleh supermoon berikutnya pada 5 November dan 4 Desember.
Apa itu Supermoon?
Supermoon adalah istilah yang merujuk pada bulan purnama yang terlihat lebih besar dan lebih cerah dari biasanya. Menurut NASA, bulan dapat tampak hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang saat berada dalam fase ini. Meskipun istilah ini tidak memiliki definisi ilmiah yang resmi, banyak astronom menggunakan istilah ini untuk menarik perhatian publik terhadap keindahan langit malam.
Perbedaan dengan Ilusi Bulan
Seringkali, orang mengira bulan terlihat lebih besar saat terbit di cakrawala. Fenomena ini disebut ilusi bulan, yang disebabkan oleh perspektif visual. Namun, saat supermoon terjadi, peningkatan ukuran dan kecerahan bulan lebih nyata, sehingga menarik perhatian banyak pengamat.
Proses Terjadinya Supermoon
Supermoon terjadi akibat orbit bulan yang elips, bukan lingkaran sempurna. Rata-rata, bulan berada pada jarak 384.400 kilometer dari Bumi, namun dapat mendekati atau menjauhkan jarak ini. Titik terdekat bulan dengan Bumi dikenal sebagai perigee. Astrofisikawan Fred Espenak menjelaskan bahwa supermoon terjadi saat bulan berada dalam jarak 90% dari perigee-nya selama fase bulan purnama.
Manfaat Mengamati Bulan Purnama
Bulan purnama merupakan moment yang tepat untuk mengambil foto astral. Untuk para penggemar fotografi smartphone, ada beberapa trik yang dapat membantu mendapatkan gambar yang lebih baik dari bulan. Pastikan untuk memanfaatkan pencahayaan yang baik dan stabilitas saat mengambil gambar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dengan tiga supermoon yang akan datang, kesempatan untuk menikmati keajaiban langit malam semakin dekat. Jangan lewatkan momen ini untuk mengamati dan merasakan keindahan bulan secara langsung.