Headline24jam.com – Penemuan yang menarik muncul seputar usia bintang Methuselah, yang terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Libra. Dengan analisis terkini, para astronom mengungkap bahwa bintang ini bisa berusia hingga 14,5 miliar tahun, mendekati usia alam semesta yang diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun. Melalui pengukuran jarak dan kandungan kimia bintang ini, ilmuwan mengupayakan pemahaman lebih dalam mengenai asal usul dan evolusi bintang.
Apa Itu Bintang Methuselah?
Bintang yang dikenal sebagai HD 140283 atau lebih populer sebagai bintang Methuselah, merupakan bintang sub-giant berdensitas rendah. Menurut tim Hubble NASA, “Tingkat gerak yang tinggi adalah bukti bahwa bintang ini adalah pengunjung di lingkungan stellar kami.” Kemungkinan bintang ini berasal dari halo kuno yang mengelilingi Galaksi Bima Sakti.
Penemuan Awal dan Tantangan Usia
Ditemukan pada tahun 1950-an, HD 140283 dikenal sebagai bintang yang sangat miskin unsur logam, yang menunjukkan bahwa ia terbentuk sebelum alam semesta terkontaminasi oleh unsur berat yang dihasilkan dalam proses fusi bintang lain. Pada awal 2000-an, penelitian lebih lanjut terhadap usia bintang ini menghasilkan angka yang mengejutkan, yaitu sekitar 16 miliar tahun.
Verifikasi dengan Pengukuran Jarak
Sejumlah astronom, termasuk Howard Bond dari Pennsylvania State University, menyatakan bahwa bintang-bintang memiliki tantangan untuk menentukan usia yang akurat. Dalam sebuah pernyataan di tahun 2013, Bond mengatakan, “Mungkin kosmologi salah, fisika bintang salah, atau jarak bintang ini salah.” Tim kemudian melakukan pengukuran jarak yang lebih tepat, menetapkan jarak bintang ini pada 190,1 tahun cahaya.
Kesimpulan Umum
Meskipun dengan ketidakpastian mengenai usia, analisis terbaru menempatkan usia bintang Methuselah antara 13,7 miliaran hingga 12,2 miliaran tahun. Bintang ini, yang dinamai berdasarkan tokoh Alkitab, kemungkinan tidak lebih tua dari alam semesta itu sendiri. Namun, keberadaannya memberikan wawasan penting ke dalam histori bintang, menjadikannya bintang tertua yang ditemukan hingga saat ini. Penelitian lanjutan pada bintang lain seperti J22132050-5137385 berpotensi memperluas pemahaman kita tentang usia bintang di galaksi kita.