
Headline24jam.com – Di Tokyo, proyek inovatif bernama Shojinmeat berambisi mengubah masa depan kuliner dengan menghadirkan potongan ayam yang dibudidayakan dari sel hewan. Didirikan oleh ilmuwan Yuki Hanyu, Shojinmeat ingin menawarkan solusi bagi para konsumen untuk menumbuhkan daging di rumah menggunakan perangkat sederhana. Hanyu, yang telah terpesona dengan konsep daging hasil budaya sel sejak kecil, mengembangkan teknologi ini untuk menjawab tantangan keberlanjutan, dengan harapan bisa merevolusi cara kita memproduksi makanan.
Inovasi Pertanian Sel di Dapur Sendiri
Yuki Hanyu, CEO IntegriCulture, menjelaskan bahwa ia terinspirasi oleh manga fiksi ilmiah saat masih anak-anak. “Saya selalu tertarik pada ‘sains impian’. Saat usia 8 tahun, saya membayangkan bisa membuat daging yang dibudidayakan,” ujarnya dalam wawancara dengan New Harvest pada 2017. Hanyu berharap, produk ini dapat mengurangi dampak lingkungan dari industri peternakan konvensional.
Teknik Cultivation yang Ramah Konsumen
Shojinmeat berupaya menyediakan versi ramah konsumen dari bioreaktor besar yang biasanya digunakan dalam industri. Dengan alat yang berukuran sebanding dengan air fryer, orang dapat menumbuhkan daging dengan menggunakan beberapa bahan kimia dan peralatan sederhana. Hanyu menyatakan, “Kami telah berhasil menyusun versi DIY dari protokol kultur sel hewan.” Hal ini memungkinkan siapa saja untuk mencoba menumbuhkan daging di rumah dengan anggaran sekitar ¥60,000, atau sekitar $400.
Proses Budidaya Sel yang Mudah Diakses
Metode yang dikembangkan Shojinmeat memungkinkan konsumsi daging yang lebih etis. Dengan memanfaatkan sel punca hewan, proses ini dapat menciptakan jaringan mirip otot yang dapat dimakan. Hanyu menyebutkan bahwa metode ini paling efektif untuk ayam, meskipun sudah ada usaha untuk mengembangkan varietas lain dari 30 jenis sel hewan yang berbeda.
Tantangan dan Keberhasilan
Namun, adakah penerimaan masyarakat terhadap daging yang dibudidayakan? Survei tahun 2024 menunjukkan bahwa 33 persen orang di AS tidak tertarik mencoba ayam yang dibudidayakan, mencerminkan ketidakpercayaan terhadap inovasi baru dalam makanan. Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dari produksi daging kultur, di mana beberapa studi memperkirakan emisi gas rumah kaca dari proses ini dapat lebih tinggi dibanding industri daging sapi.
Alternatif Makanan Masa Depan
Meskipun begitu, jika daging buatan mesin bukanlah pilihan yang menarik bagi Anda, masih banyak alternatif makanan masa depan lainnya yang bisa dijelajahi, seperti pasta berbahan serangga atau pythons yang digoreng. Dengan berbagai inovasi yang ada, masa depan kuliner tampak semakin beragam dan menarik.