
Headline24jam.com – Dua misi luar angkasa, NASA’s Europa Clipper dan ESA’s Hera, berpotensi mendekati ekor ion dari komet antar bintang 3I/ATLAS pada kemungkinan tanggal 29 Oktober 2023. Keduanya akan berada di lokasi yang ideal saat komet tersebut mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari pada 203 juta kilometer, ketika aktivitas komet diperkirakan berada pada puncaknya.
Komet dan Dua Ekor
Komet dikenal memiliki dua jenis ekor: ekor debu yang berbentuk melengkung dan ekor ion atau plasma yang lebih lurus dan berarah menjauh dari Matahari. Ekor ion dapat menjangkau ratusan juta kilometer, meskipun ekor ini belum teramati pada komet 3I/ATLAS.
Peluang bagi Europa Clipper dan Hera
Menurut sebuah publikasi terbaru, posisi kedua spacecraft ini pada akhir Oktober berpotensi membawa mereka melalui ekor ion komet tersebut. Hera, yang pertama kali akan berada di posisi yang tepat, diharapkan akan berada pada rentang waktu 25 Oktober hingga 1 November. Walaupun menarik, ESA mengonfirmasi bahwa Hera tidak dilengkapi dengan instrumen yang tepat untuk mengukur properti ekor komet tersebut. “Hera tidak memiliki instrumen in-situ untuk mengukur sifat ekor komet saat melewatinya,” ungkap seorang juru bicara ESA kepada IFLScience.
Di sisi lain, Europa Clipper memiliki instrumen yang diperlukan untuk melakukan pengamatan. Jika kondisi angin matahari menguntungkan antara 30 Oktober dan 6 November, peluang untuk mengambil sampel dari ekor objek antar bintang akan terbuka. Namun, saat publikasi ini ditulis, belum ada konfirmasi dari NASA’s Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengenai kemungkinan ini.
Konsekuensi dari Shutdown Pemerintah
Bisa jadi, ketidakpastian ini disebabkan oleh pengaruh shutdown pemerintah yang tengah berlangsung, serta restrukturisasi internal di JPL yang mengakibatkan pemecatan 550 karyawan. Ini bisa mempengaruhi kemampuan misi dalam melakukan investigasi lebih lanjut.
Observasi Lain oleh Misi JUICE
Jika kedua spacecraft tidak dapat menangkap data dari komet 3I/ATLAS, jangan khawatir. Misi ESA, JUICE, akan melakukan pengamatan pada komet tersebut pada 2 dan 25 November. Meskipun tidak bisa menangkap sampel, pengamatan ini masih akan memberikan kontribusi ilmiah yang berharga.
Publikasi terkait telah diterima untuk diterbitkan di Research Notes of the AAS dan dapat diakses di arXiv.