Headline24jam.com – Badan Antariksa Eropa (ESA) menggunakan citra dari ExoMars Trace Gas Orbiter untuk memperbaiki perhitungan orbit komet antar bintang 3I/ATLAS, yang tersembunyi dari pandangan bumi oleh matahari. Pengamatan ini dilakukan antara 1 dan 7 Oktober 2023 dan dapat meningkatkan pemahaman tentang komet tersebut serta membantu prediksi objek yang berpotensi bertabrakan dengan Bumi.
Tantangan dalam Mengamati 3I/ATLAS
Setelah ditemukan pada 1 Juli, astronom mengalami kesulitan untuk mengukur posisi dan pergerakan 3I/ATLAS secara akurat meskipun banyak teleskop besar sedang mengarahkannya. “Komet ini sangat kecil dan bergerak cepat, sehingga pengukurannya menjadi tantangan,” jelas Nick Thomas dari ESA. Gejala gas yang mengalir dari komet dapat mengubah orbitnya secara signifikan, mirip seperti roket yang mengeluarkan dorongan.
Observasi dari ExoMars
Ketika 3I/ATLAS cukup dekat dengan matahari untuk melepaskan gas, Bumi tidak dapat melihatnya karena terhalang matahari. ESA memanfaatkan posisi ExoMars TGO untuk mengambil gambar komet tersebut. “Ini adalah observasi yang sangat menantang, karena kecerahan komet ini 10.000 hingga 100.000 kali lebih redup dibandingkan target biasa kami,” tambah Thomas. Meskipun demikian, dengan jarak sekitar 29 juta kilometer dari Bumi, hasil observasi tersebut cukup memuaskan.
Mars Express, misalnya, tidak dapat melakukan observasi serupa dengan kualitas yang cukup baik dalam waktu yang lebih pendek.
Peningkatan Akurasi Orbit
Dengan triangulasi data dari ExoMars TGO dan Bumi, tim ESA dapat memperkirakan jalur 3I/ATLAS secara lebih presisi. “Kami berhasil mengurangi ketidakpastian dalam trajektori komet ini hingga sepuluh kali lipat,” ujar Thomas. Hal ini mengurangi upaya pencarian ketika komet muncul kembali setelah terhalang matahari.
Menghadapi Klaim Alien
Pengukuran yang lebih akurat juga memberikan dasar untuk menilai dampak dari ledakan gas di masa depan. Jika modifikasi orbit komet sesuai dengan perilaku komet yang umum, ini bisa membantah klaim Profesor Avi Loeb dari Harvard University yang menyatakan bahwa 3I/ATLAS adalah pesawat luar angkasa alien. Namun, skeptisisme terhadap klaim tersebut masih ada.
Kolaborasi Tim ESA
Proses pengolahan data dari ExoMars TGO tidak sederhana. ESA perlu bekerja sama untuk memperhitungkan perubahan posisi satelit yang terus bergerak di sekitar Mars. Menggunakan data dari Mars untuk menghitung orbit memang menjadi tantangan baru bagi para astronom.
Misi Lanjutan dan Masa Depan
Tantangan lebih besar kini dihadapi oleh Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) yang mengamati 3I/ATLAS sejak 2 November 2023. Sayangnya, data dari JUICE tidak akan tersedia hingga Februari 2024, saat komet sudah berada jauh dari Bumi.
Sementara itu, ESA merencanakan misi NEOMIR untuk menutupi titik buta dalam deteksi asteroid yang mendekati Bumi dari dekat matahari, memberikan waktu tiga minggu untuk mempersiapkan tindakan terhadap ancaman signifikan.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memahami komet 3I/ATLAS, tetapi juga untuk memperbaiki teknik penghitungan orbit objek yang dapat berpotensi mengancam Bumi di masa depan.