Headline24jam.com – Sebuah studi terbaru mengklaim bahwa LAP1-B, kelompok bintang yang terlihat sekitar 800 juta tahun setelah pembentukan alam semesta, mungkin merupakan kumpulan bintang pertama yang sepenuhnya terbuat dari bahan yang dihasilkan selama Big Bang. Penelitian ini mengungkapkan bahwa LAP1-B memenuhi tiga kriteria yang seharusnya dimiliki oleh sistem yang terdiri dari bintang asal, meskipun konfirmasi tentang sistem yang berada pada jarak yang sangat jauh ini tidaklah mudah.
Temuan Menarik pada LAP1-B
Dalam konteks ilmiah, LAP1-B telah diidentifikasi sebagai kluster bintang yang sangat kuno, di mana lingkungan seperti itu diharapkan dapat ditemukan bintang Populasi III. Menurut studi yang dipublikasikan oleh Dr. Eli Visbal dan timnya dari Universitas Toledo, LAP1-B memenuhi tiga ciri utama yang mendefinisikan keberadaan bintang-bintang purba ini.
Kriteria Keberadaan Bintang Populasi III
Dr. Visbal menegaskan bahwa untuk mengonfirmasi keberadaan bintang Populasi III, kita perlu mengidentifikasi kluster yang memiliki:
- Halo dengan Minim Logam: Memiliki suhu antara 1.000 hingga 10.000 derajat Kelvin.
- Massa Bintang yang Besar: Memiliki massa 10 hingga 1.000 kali massa matahari.
- Total Massa Kluster: Mengandung beberapa ribu massa matahari.
LAP1-B memenuhi semua kriteria ini. Meskipun terdapat sejumlah kecil oksigen yang terdeteksi, para peneliti meyakini bahwa ini dapat dijelaskan oleh supernova satu atau beberapa bintang dalam kluster tersebut.
Sumber Bahan Bintang Populasi III
Bintang Populasi III pertama kali dibentuk dari hidrogen dan helium yang dihasilkan oleh Big Bang. Ketika bintang-bintang ini mengalami proses pembakaran dan kematian, mereka menciptakan elemen yang lebih berat. Penelitian ini menyoroti bahwa LAP1-B memegang kemungkinan besar sebagai rumah bagi bintang-bintang purba tersebut.
Pentingnya Penelitian Ini
Temuan ini menjadi penting karena bintang-bintang Populasi III diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang proses pembentukan bintang dan evolusi galaksi. Menurut penulis, “Ada sejumlah klaim sebelumnya terkait deteksi galaksi Populasi III klasik, tetapi semuanya melibatkan kluster yang jauh lebih besar.”
Kesimpulan
Studi yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters menunjukkan bahwa LAP1-B dapat menjadi jembatan menuju pemahaman lebih dalam tentang asal usul bintang di alam semesta. Dengan penerapan teknologi pengamatan canggih seperti JWST, para astronom berharap dapat memperdalam pengetahuan tentang komposisi bintang-bintang yang ada di LAP1-B dan kluster serupa di masa mendatang.
[H/T: Phys.org]