
Headline24jam.com – Sebuah studi terbaru mencatat jejak karbon konsumsi daging di 3.531 kota di seluruh Amerika Serikat, yang menghasilkan 329 juta ton emisi karbon setiap tahun dari total 11 juta ton daging yang dikonsumsi. Penelitian ini, yang dirilis pada 2025 oleh tim dari University of Michigan, menunjukkan bahwa setidaknya separuh dari jejak emisi tersebut dapat dikurangi tanpa kesulitan yang berarti.
Dampak Konsumsi Daging Terhadap Emisi Karbon
Konsumsi daging dan produk susu berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Meski begitu, kontribusi pastinya sulit ditentukan akibat kompleksitas jaringan pasokan. Rata-rata nasional sering kali memberikan informasi yang tidak mencerminkan kondisi lokal, sehingga tidak mencakup potensi intervensi spesifik yang dapat mengurangi dampak terhadap krisis iklim.
Konsumsi tahunan di Amerika Serikat terdiri dari 4,6 juta ton ayam, 3,7 juta ton daging sapi, dan 2,7 juta ton daging babi. Staf peneliti, Joshua Newell, menekankan bahwa penelitian ini adalah usaha sistematis pertama untuk mengeksplorasi dampak urban terhadap daerah pedesaan yang memproduksi makanan. “Kami berharap studi ini dapat meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara kota dan rural,” ujarnya.
Variasi Emisi di Berbagai Kota
Studi ini memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara jejak karbon per kapita di berbagai kota. Misalnya, kota-kota di Texas seperti McAllen dan Laredo menunjukkan jejak karbon yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles, meskipun yang terakhir memiliki konsumsi daging yang lebih tinggi.
“Ini memiliki implikasi besar untuk cara kita mengukur dampak lingkungan dari kota-kota dan bagaimana kita dapat mengembangkan kebijakan untuk mengurangi dampak tersebut,” ungkap Benjamin Goldstein, pemimpin studi dan asisten profesor di Michigan School for Environment and Sustainability.
Langkah untuk Mengurangi Emisi
Penelitian ini menemukan bahwa mengurangi kehilangan makanan dapat mengurangi emisi sebesar 16 persen. Implementasi “Meatless Monday” dapat mengurangi emisi sebesar 14 persen, dan penggantian separuh daging sapi dengan ayam atau babi dapat mencapai penurunan hingga 29 persen. Kombinasi semua langkah ini bisa menurunkan emisi hingga 51 persen.
“Jika kita dapat mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan studi semacam ini, dampaknya terhadap lingkungan bisa signifikan,” tutup Goldstein.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change, menampilkan data yang menguatkan kebutuhan akan perubahan pola konsumsi di kota-kota besar AS guna menanggulangi krisis iklim yang semakin mendesak.