Headline24jam.com – Sekitar 6 juta tahun lalu, gelembung udara kecil terperangkap dalam es di Antartika, tetap tersegel hingga kini dan menyimpan informasi penting tentang atmosfer kuno Bumi. Penemuan ini berasal dari hasil penelitian tim ilmuwan internasional di wilayah Allan Hills, Antartika Timur, yang mengumpulkan sampel inti es tertua yang pernah teridentifikasi.
Temuan Es Tertua
Dalam penelitian terbaru ini, para ilmuwan menganalisis silinder inti es yang berusia 6 juta tahun. Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih dalam mengenai udara yang ada di Bumi saat itu. Meskipun es ini tampak hanya berupa air beku, namun di dalamnya terdapat gelembung udara yang menyimpan catatan kondisi atmosfer masa lalu.
Sarah Shackleton, salah satu peneliti utama dari Woods Hole Oceanographic Institution, menyatakan, “Inti es bagaikan mesin waktu yang memungkinkan para ilmuwan melihat apa yang terjadi di planet kita di masa lalu. Inti dari Allan Hills membantu kita kembali lebih jauh dari yang kita bayangkan.”
Penelitian Mendalam
Sebagai tim peneliti, mereka menemukan bahwa meskipun inti es yang diambil tidak bersifat kontinu, usia es yang berhasil mereka gali jauh melebihi harapan semula. Ed Brook, Direktur COLDEX dan seorang paleoklimatolog di Oregon State University, menambahkan, “Awalnya, kami berharap untuk menemukan es berusia hingga 3 juta tahun, tetapi penemuan ini jauh melampaui ekspektasi kami.”
Para peneliti mengerahkan upaya mereka dengan mengebor lapisan es hingga kedalaman 100 hingga 200 meter di sepanjang pinggiran es Antartika. Mereka sangat terkejut menemukan es kuno yang terjaga dalam kondisi dekat permukaan. Shackleton menjelaskan bahwa kombinasi topografi, angin kencang, dan suhu dingin berperan besar dalam menjaga kelestarian es tua ini.
Analisis Atmosfer Kuno
Setelah inti es diambil, tim melakukan analisis untuk mengeksplorasi isotop kimia dalam gelembung udara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan tersebut telah mengalami penurunan suhu sekitar 12°C (22°F) selama 6 juta tahun terakhir, yang sejalan dengan bukti lain bahwa Bumi jauh lebih hangat pada masa itu dibandingkan sekarang.
Penelitian yang memberikan wawasan penting mengenai sejarah iklim Bumi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Tim peneliti terus menggali informasi dari lapisan es yang ada, dengan rivalitas sehat di antara tim-tim di seluruh dunia untuk menemukan sampel yang lebih tua.
Dengan penemuan es berusia 6 juta tahun ini, para peneliti berusaha memahami lebih dalam bagaimana kondisi iklim Bumi dapat berubah seiring waktu. Temuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang masa lalu, tetapi juga memberikan gambaran penting bagi pemahaman perubahan iklim saat ini.