Headline24jam.com – Penelitian terbaru oleh ilmuwan dari Korea Research Institute of Standards and Science (KRISS) dan kolaborator internasional telah mengungkapkan bentuk es baru yang disebut Ice XXI, yang dapat ada pada suhu kamar meskipun hanya untuk waktu singkat. Ditemukan melalui teknik kompresi air yang ekstrem, Ice XXI memerlukan tekanan hingga 2 gigapascal—sekitar 20.000 kali tekanan atmosfer normal—dan dicetak dalam kondisi ini pada 2023.
Penemuan Ice XXI
Tim peneliti, yang terdiri dari ilmuwan dari Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris, berhasil menciptakan Ice XXI dengan menggunakan perangkat canggih bernama dynamic diamond anvil cell (dDAC). Berbeda dengan perangkat tradisional, dDAC mampu mengompresi air secara instan dalam waktu hanya 10 milidetik, sehingga mengurangi risiko pembentukan kristal yang tidak diinginkan.
Proses Penciptaan
Dengan memasukkan air ke dalam dDAC, para ilmuwan mendorong air memasuki rentang tekanan yang sama dengan fase es lainnya, yaitu Ice VI, namun pada saat yang sama menciptakan struktur es yang belum pernah terlihat sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memanipulasi suhu dan tekanan, air bisa membentuk pola kristal yang berbeda, yang selama ini telah menghasilkan lebih dari 20 fase es yang dikenal.
Struktur Unik Ice XXI
Struktur Ice XXI tergolong unik dan kompleks. Penelitian menunjukkan bahwa unit sel kristalnya—unit terkecil dari kisi kristal—bentuknya datar dan berbentuk persegi panjang, di mana kedua tepi dasarnya memiliki panjang yang sama. “Densitas Ice XXI sebanding dengan lapisan es bertekanan tinggi yang ada di dalam bulan es Jupiter dan Saturnus,” kata Dr. Lee Yun-Hee, peneliti utama di KRISS, menegaskan pentingnya penemuan ini.
Dampak Potensial dalam Penelitian
Meskipun tampaknya sangat teknis, penemuan Ice XXI memiliki potensi dampak dalam penelitian tentang kehidupan di luar angkasa. “Temuan ini mungkin memberikan petunjuk baru untuk menjelajahi asal kehidupan dalam kondisi ekstrem di luar planet kita,” tambah Dr. Lee.
Publikasi Penelitian
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal terkemuka, Nature Materials, menandai langkah maju penting dalam pemahaman kita tentang air dan bentuk-bentuk es yang unik. Para ilmuwan berharap bahwa hasil penelitian ini dapat membantu menjelaskan lebih jauh mengenai kondisi es di luar angkasa dan penerapannya dalam ilmu material.