
Headline24jam.com – John Searle, filsuf Amerika terkenal yang dikenal luas karena argumen “Chinese Room”-nya, meninggal dunia pada usia 93 tahun di sebuah panti jompo pada 17 September, sesuai dengan laporan dari situs berita filosofi, Daily Nous.
Meninggalnya Searle dan Warisannya
Searle dianggap sebagai sosok penting dalam filsafat pikiran dan kecerdasan buatan (AI). Sejak munculnya model bahasa dan chatbot AI yang semakin canggih, kemampuannya untuk meniru percakapan manusia telah menimbulkan perdebatan mendalam. Namun, ini tidak berarti bahwa AI dapat dianggap sadar atau memahami konteks percakapan yang terjadi.
Konsep “Chinese Room”
Argumen “Chinese Room” yang diajukan Searle pada tahun 1980 memberikan kerangka kerja untuk memahami batasan pemahaman AI. Dalam eksperimen pemikiran ini, seseorang yang tidak mengerti bahasa Mandarin terkunci di dalam ruangan dengan tumpukan tulisan berbahasa Mandarin. Mereka diberi seperangkat instruksi dalam bahasa mereka sehingga dapat merespon dengan benar, meskipun tanpa pemahaman.
Searle menjelaskan, “Saya hanya memperlakukan simbol-simbol yang tidak dipahami dan menghasilkan respons yang tampak benar.” Ini menjelaskan bahwa, meskipun respons yang diberikan mungkin terlihat seolah-olah memahami, pada kenyataannya, tidak ada pemahaman yang terjadi.
Pengaruh dan Kontroversi
Meskipun banyak kritik muncul terhadap argumen ini, pengaruhnya di bidang kecerdasan buatan tidak bisa dipandang remeh. Pat Hayes, seorang ilmuwan komputer, menyatakan, “Ilmu kognitif adalah program penelitian yang berkelanjutan untuk menunjukkan bahwa Argumen Chinese Room Searle salah.” Dengan kemajuan teknologi alat AI masa kini, argumen tersebut lebih relevan dari sebelumnya.
Searle menghadapi kontroversi di tahun-tahun terakhirnya setelah kehilangan status emeritusnya di Universitas California, Berkeley, akibat pelanggaran kebijakan pelecehan seksual. Ini terjadi setelah adanya laporan dari mahasiswa dan staf tentang perilakunya yang tidak pantas.
Penutup
Kehilangan John Searle mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman di balik percakapan dan interaksi manusia, serta perlunya diskusi lebih lanjut tentang apa yang berarti memiliki kesadaran dalam konteks kecerdasan buatan. Searle meninggalkan warisan yang akan terus menjadi topik perdebatan dalam filsafat dan teknologi.