Headline24jam.com – Astronom berhasil menangkap gambar sebuah planet dalam proses pembentukan di sekitar WISPIT 2, sebuah bintang muda yang dikelilingi oleh disk protoplanet. Penemuan ini, yang diumumkan dalam dua artikel di The Astrophysical Journal Letters, menunjukkan adanya planet bernama WISPIT 2b, dengan massa sekitar lima kali planet Jupiter dan terletak 56 kali jarak Bumi dari Matahari.
Penemuan Planet Baru
Penelitian ini membuktikan bahwa celah gelap dalam disk gas dan debu yang telah lama diobservasi diyakini disebabkan oleh keberadaan protoplanet. Laird Close, profesor astronomi di Universitas Arizona, mengungkapkan, "Dozens of theory papers have been written about these observed disk gaps being caused by protoplanets, but no one’s ever found a definitive one until today."
Kandidat Planet Kedua
Selain WISPIT 2b, tim peneliti juga menemukan kandidat planet kedua, CC1, yang memiliki massa sekitar sembilan kali lipat Jupiter dan berjarak 15 kali jarak Bumi dari Matahari. Dalam konteks tata surya, posisi CC1 berada antara Saturnus dan Uranus.
Tantangan dalam Observasi
Dr. Christian Ginski dari Universitas Galway menjelaskan tantangan dalam menangkap gambar planet yang sedang dalam proses pembentukan ini. "Kami memiliki kesempatan untuk memahami mengapa ribuan sistem exoplanet yang lebih tua terlihat begitu beragam dibandingkan dengan tata surya kita sendiri," katanya.
Menyelami Tata Surya Masa Lalu
Penemuan sistem planet ini memberikan pandangan ke masa lalu tata surya kita. “Menemukan planet ini adalah pengalaman yang luar biasa. Kami sangat beruntung,” kata Richelle van Capelleveen dari Universitas Leiden. WISPIT 2 adalah representasi muda dari Matahari kita, terletak di kelompok bintang muda yang jarang diteliti.
Teknologi yang Digunakan
Penelitian ini dipermudah oleh sistem optik adaptif ekstrim MagAO-X di Teleskop Magellan di Chili, Teleskop Binar Besar di Arizona, serta Teleskop Sangat Besar di Observatorium Eropa Selatan di Chili.
Penemuan ini diharapkan akan menjadi tolok ukur dalam penelitian planet terestrial di tahun-tahun mendatang.
About the Author
