Headline24jam.com – Quasar OJ287, sebuah objek langit yang sangat terang dan dapat terlihat oleh astronom amatir, telah menarik perhatian peneliti dengan penemuan dua lubang hitam supermasif di pusatnya. Penelitian ini, yang dipimpin oleh Mauri Valtonen dari Universitas Turku, Finlandia, mengungkapkan bahwa dua lubang hitam tersebut mengorbit satu sama lain setiap 12 tahun dan menghasilkan pola variasi cahaya yang khas.
Penemuan Menarik di Quasar OJ287
Quasar OJ287 bukan hanya sekadar objek astronomi biasa. Berkat aktivitas lubang hitam supermasif yang ada di pusatnya, quasar ini memancarkan sinar yang sangat terang. Dengan menggunakan citra radio yang inovatif, tim peneliti berhasil menunjukkan adanya dua jet partikel yang berasal dari lubang hitam, sebuah indikasi bahwa terdapat dua lubang hitam aktif di lokasi tersebut.
Ciri Khas Lubang Hitam
Mauri Valtonen menjelaskan bahwa, “Untuk pertama kalinya, kami berhasil menangkap gambar dari dua lubang hitam yang saling mengorbit. Lubang hitam tersebut tidak dapat terlihat secara langsung, namun dapat terdeteksi melalui jet partikel yang mereka pancarkan.” Gambar ini diambil dari sistem teleskop radio yang termasuk satelit RadioAstron, yang operasinya berlangsung satu dekade lalu.
Observasi Jangka Panjang
Quasar OJ287 telah menjadi subjek observasi selama 136 tahun, dengan tanda-tanda perubahan kecerahan yang berlangsung setiap 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa lubang hitam kedua berputar mengelilingi lubang hitam yang lebih besar dalam waktu tersebut. Estimasi menunjukkan bahwa lubang hitam terbesar memiliki massa sekitar 18 miliar kali massa Matahari, sedangkan pendampingnya memiliki massa sekitar 150 juta kali massa Matahari.
Relevansi dan Pengembangan Penelitian
Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang dinamika lubang hitam ganda di alam semesta. Penelitian yang dipublikasikan di The Astrophysical Journal ini berupaya mengaitkan model yang diusulkan dengan observasi radio dan flare optik besar yang terjadi pada tahun 2021.
Dengan penelitian ini, valensi pengetahuan tentang bagaimana lubang hitam berinteraksi dan memengaruhi sekitarnya dapat semakin dalam. Penemuan ini juga menyoroti perkembangan teknologi teleskop yang memungkinkan pencitraan lebih jelas dari objek-objek jauh di alam semesta.