Headline24jam.com – Komet interstellar 3I/ATLAS kini kembali terlihat setelah mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 11 Oktober 2023. Komet ini, yang merupakan objek ketiga yang terbentuk di sistem bintang lain dan berhasil dilacak dalam Tata Surya kita, berhasil diamati oleh misi PUNCH, yang terdiri dari sejumlah satelit kecil yang mempelajari Matahari, saat keluar dari cahaya silau Matahari.
Aktivitas Meningkat Pasca Konjungsi Matahari
Beberapa minggu terakhir menjadi momen menarik bagi para astronom. Komet interstellar ini menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dua objek interstellar sebelumnya, yaitu 1I/’Oumuamua yang ditemukan pada tahun 2017 dan Komet 2I/Borisov pada tahun 2019. “Komet ini mungkin memiliki usia dua kali lipat dari Tata Surya,” jelas seorang ahli astronomi yang tidak disebutkan namanya.
Setelah konjungsi Matahari, yang terjadi beberapa hari sebelum perihelion — ketika komet berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari — aktivitas 3I/ATLAS meningkat drastis. Terdapat laporan mengenai “anti-tail” unik serta kemungkinan keberadaan jet dari komet tersebut.
Data dan Observasi Berlanjut
Walaupun data masih dalam proses penyaringan dan analisis, laporan yang masuk melalui sistem pelacakan otomatis telah mengonfirmasi bahwa komet melewati konjungsi dan perihelion tanpa perubahan pada trajektor yang diharapkan. “Komet ini terus bergerak sesuai dengan rute yang telah diprediksi,” tambah seorang astronom. Sejak penemuan komet ini pada bulan Juli, beberapa media telah mengangkat teori yang menyebutkan bahwa 3I/ATLAS bisa jadi adalah pesawat luar angkasa alien, meski klaim tersebut tidak berdasar.
Observasi Jarak Jauh oleh ESA
Dengan komet kini berada di luar orbit Mars dan menjauhi Matahari, pengamatan tidak akan berhenti. Pada 2 dan 25 November 2023, Badan Angkasa Eropa (ESA) akan menggunakan misi JUICE, yang ditujukan untuk menjelajahi Jupiter, untuk mengamati 3I/ATLAS dari luar angkasa. “JUICE akan mengamati 3I/ATLAS menggunakan lima instrumen,” ujar Olivier Witasse, ilmuwan proyek ESA, dalam wawancara dengan IFLScience. Namun, data baru dari observasi ini diperkirakan baru akan tersedia pada Februari 2026.
Dekat dengan Bumi
Selanjutnya, berbagai observasi diharapkan terjadi dalam beberapa bulan mendatang ketika komet dan Bumi mendekati satu sama lain. Puncaknya adalah pada 19 Desember 2023, ketika komet akan berada pada jarak 269 juta kilometer dari Bumi. Baik astronom profesional maupun amatir diharapkan dapat melihat 3I/ATLAS pada jam-jam awal menjelang fajar, di mana komet ini akan muncul dekat Venus di langit.