
Headline24jam.com – Hurricane Erin, yang merupakan yang pertama di musim 2025, telah melanda lepas pantai Karibia dan Pantai Timur AS selama seminggu terakhir. Beruntung, badai ini tidak mencapai daratan setelah bertransformasi dari badai tropis menjadi hurikan Kategori 5 dalam waktu kurang dari sehari, serta menyebabkan hujan lebat dan arus rip yang memengaruhi area pesisir di Karibia.
Evolusi Badai Erin
Badai Atlantik ini pertama kali dinyatakan sebagai hurikan pada 15 Agustus. Hanya satu hari kemudian, saat bergerak menuju Karibia dan Pantai Timur AS, Erin telah menguat menjadi hurikan Kategori 5. Perkembangan luar biasa ini terpantau melalui gambar satelit yang dibagikan oleh NASA Earth Observatory.
Kecepatan Angin dan Dampak
Berdasarkan citra tersebut, badai ini mencapai kecepatan angin maksimum 160 mil per jam (260 kilometer per jam) pada 16 Agustus, saat berada di utara Pulau Puerto Rico. Dengan cepat, Erin menjadi salah satu badai yang paling cepat menguat di Atlantik, menurut National Environmental Satellite, Data, and Information Service.
Faktor Penyebab Kekuatan
Beberapa faktor berkontribusi terhadap kekuatan ini. Ukuran badai yang kompak dan angin kencang yang relatif rendah memungkinkan Erin untuk memperkuat dengan cepat, ditambah dengan suhu permukaan laut yang tidak biasa hangat bulan ini.
Pergerakan dan Dampak di Karibia
Setelah itu, Erin bergerak perlahan ke barat, melemah sedikit akibat siklus penggantian mata badai. Meskipun tidak mencapai pulau Karibia, bagian luar badai tersebut membawa hujan lebat dan angin kencang ke Puerto Rico, menyebabkan pemadaman listrik.
Ancaman Perubahan Iklim
Dengan melemahnya badai menjadi Kategori 2 saat bergerak paralel dengan Pantai Timur AS, intensifikasi cepat Erin menjadi contoh yang mengkhawatirkan terkait fenomena yang semakin umum akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia. Fenomena ini semakin terlihat dengan meningkatnya jumlah badai Kategori 5 dalam beberapa tahun terakhir.
Kebutuhan untuk Kategori Baru
Para ilmuwan berpendapat bahwa mungkin perlu ada kategori baru untuk menggambarkan kekuatan badai yang semakin meningkat, yakni Kategori 6. Meski demikian, pemotongan anggaran untuk penelitian di Amerika meninggalkan keraguan apakah kita dapat memantau dan mempersiapkan diri untuk badai yang semakin berbahaya ini.
Risiko Terbesar: Gelombang Pasang dan Banjir
Penting untuk dicatat bahwa meskipun pengklasifikasian badai berdasarkan kecepatan angin maksimum (Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale), danger terbesar datang dari gelombang pasang dan banjir yang seringkali menyebabkan banyak korban jiwa, khususnya di daerah pesisir.
Erin mungkin menjadi badai pertama musim ini yang mencapai kekuatan sebesar itu, namun diperkirakan tidak akan menjadi yang terakhir tahun ini.