Headline24jam.com – Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Lior Greenspoon, mahasiswa PhD di Weizmann Institute of Science, mengungkap bahwa manusia dan hewan domestik kini mendominasi biomassa di darat, bahkan lebih besar dibanding migrasi hewan liar di savana Afrika atau burung yang berpindah antarbenua. Dengan lebih dari 4.000 miliar ton-kilometer per tahun, pergerakan manusia melampaui semua spesies hewan darat dan udara.
Dominasi Biomassa Manusia
Kira-kira satu pertiga dari total biomassa mamalia di bumi kini terdiri dari manusia, sementara hewan liar hanya menyumbang sekitar 5 persen. “Pengurangan populasi mamalia liar, ditambah dengan peningkatan jumlah hewan ternak, menjadikan manusia sebagai mayoritas,” kata Greenspoon. Data ini menunjukkan dampak besar aktivitas manusia terhadap ekosistem.
Perbandingan Pergerakan
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa migrasi satu juta hewan herbivora di Afrika, yang sering kali menjadi sorotan dokumenter, sebenarnya memiliki besaran pergerakan biomassa yang setara dengan hajatan besar seperti Haji atau Piala Dunia FIFA. Meskipun ukuran tubuh manusia lebih kecil, perjalanan yang kita tempuh dengan pesawat antar benua jauh lebih signifikan.
Burung dan Mamalia: Sebuah Analisis
Sementara populasi arctic tern yang mencapai dua juta ekor melakukan migrasi ekstrem sejauh ribuan kilometer setiap tahun, total pergerakan biomassa mereka hanya 16 juta ton-kilometer. Sebagai perbandingan, pergerakan serigala abu-abu mencapai 30 juta ton-kilometer per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun burung memiliki mobilitas yang tinggi, jumlah hewan mamalia tidak dapat diabaikan.
Eksplorasi Data
Dalam analisis lebih dalam, Greenspoon dan timnya menemukan bahwa pergerakan manusia mencapai 4.000 miliar ton-kilometer per tahun, sedangkan semua hewan darat liar hanya mencapai sekitar 100 miliar ton-kilometer. Dengan lebih dari 30 miliar ton-kilometer berasal dari mamalia darat, seperti gajah, yang menyumbang 23 persen dari total.
Penurunan Populasi Liar
Meskipun fenomena migrasi hewan liar tetap menjadi bagian penting dari ekosistem, banyak spesies kini mengalami penurunan. Misalnya, alat pengukur biomassa menunjukkan pergerakan mamalia liar kini jauh lebih rendah dibandingkan 200 tahun lalu. Sekitar 70 persen pergerakan migrasi hewan laut telah hilang, berkat kematian massal akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan kegiatan manusia lainnya.
Kesimpulan
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution dan Nature Communications, mengungkap perubahan besar dalam dinamika biomassa global. Sumber daya alam dan pergerakan hewan liar memiliki peranan penting dalam keberlangsungan ekosistem; namun, kaum manusia dan hewan ternaknya kini menjadi penggerak utama di planet ini.
Dengan mengandalkan data dan analisis dari berbagai studi terpercaya, penelitian ini menawarkan gambaran baru mengenai dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, dan menyoroti pentingnya perlindungan terhadap flora dan fauna yang tersisa.