
Headline24jam.com – K Collaboration LIGO-Virgo mungkin telah menemukan bukti adanya alam semesta lain melalui peristiwa gelombang gravitasi aneh GW190521, yang terdeteksi pada 21 Mei 2019. Temuan ini diungkap dalam sebuah makalah prapublikasi yang menjelaskan potensi keterkaitan antara black hole dan struktur hipotesis yang disebut wormhole.
Deteksi Gelombang Gravitasi
Gelombang gravitasi, yang diprediksi oleh Albert Einstein pada tahun 1916 melalui teori relativitas umum, adalah riak di ruang-waktu yang dihasilkan oleh perubahan posisi massa atau energi. Barry C. Barish, seorang ilmuwan dari California Institute of Technology, menjelaskan bahwa “perpindahan massa mengubah ruang-waktu, dan distorsi ini merambat ke seluruh alam semesta dengan kecepatan cahaya.”
Cara Kerja LIGO
Untuk mendeteksi gelombang gravitas, lembaga seperti LIGO dan Virgo menggunakan alat sensitif yang memantau perubahan jarak kecil di antara cermin dalam lengan panjang 4 kilometer. Ed Daw, seorang pembaca fisika di University of Sheffield, menguraikan bahwa untuk membangun interferometer gelombang gravitasi, “Anda hanya perlu dua berkas cahaya yang bergerak di antara sepasang cermin di sepanjang pipa yang berjalan dalam arah yang berbeda.”
Penemuan Terkait GW190521
Sejak pertama kali mendeteksi gelombang gravitasi pada tahun 2015, LIGO dan Virgo telah menangkap berbagai peristiwa, termasuk penggabungan black hole dan bintang neutron. Namun, tim di balik makalah terbaru ini meyakini bahwa GW190521 adalah kandidat yang menarik untuk deteksi wormhole. Menurut mereka, sinyal yang sangat singkat, sekitar 0,1 detik, dan tidak memiliki bentuk morfologi yang biasa membuatnya unik.
“Momen yang sangat menarik dari GW190521 adalah ketidakadaan sinyal pendahulu sebelum ledakan utama,” ungkap tim peneliti. Mereka mengusulkan bahwa sinyal tersebut mungkin berasal dari “gelombang gravitasi tunggal yang terisolasi dari wormhole yang merupakan sisa pasca-penggabungan black hole di alam semesta lain.”
Eksplorasi dan Teori Wormhole
Wormhole adalah struktur hipotesis yang menghubungkan dua titik jauh di ruang angkasa. Sangat sedikit bukti ada yang mendukung keberadaannya, meskipun black hole—yang juga merupakan prediksi dari fisika Einstein—telah ditemukan. Tim peneliti mengklaim bahwa model wormhole mereka dapat menghasilkan rasio sinyal terhadap noise yang sebanding dengan peristiwa yang teramati.
“Meskipun analisis Bayesian kami menunjukkan bahwa ia tidak lebih cocok dibandingkan skenario penggabungan black hole ganda, sinyal ini menarik perhatian karena sifatnya yang aneh,” tutup mereka.
Kesimpulan
Peristiwa GW190521 menjadi pusat perhatian, terutama setelah deteksi gelombang gravitasi mirip, GW231123, yang terjadi pada 23 November 2023. Tim peneliti menekankan perlunya pengujian model sistematis untuk memahami lebih baik asal fisik dari peristiwa gelombang gravitasi ini. Temuan ini dipublikasikan dalam server prapublikasi arXiv.
Artikel ini menggambarkan potensi luar biasa dari penelitian gelombang gravitasi yang tidak hanya memperdalam pemahaman kita tentang alam semesta, tetapi juga membuka kemungkinan yang menantang imajinasi kita tentang adanya lebih dari satu alam semesta.