Headline24jam.com – Pertanyaan tentang keberadaan kehidupan alien kembali mencuat, seiring publikasi makalah oleh filsuf Serbia, Vojin Rakić, dalam International Journal of Astrobiology pada tahun 2024. Rakić berargumen bahwa pemikiran manusia mengenai extraterrestrial sering kali terlalu antropocentris, mengajak kita untuk mempertimbangkan bahwa bentuk kehidupan asing mungkin tidak dapat kita kenali atau bahkan tidak berada dalam dimensi fisik yang kita pahami.
Fermi Paradox: Mengapa Alien Tidak Ditemukan?
Konsep Fermi paradox menggarisbawahi fenomena bahwa meskipun alam semesta sangat luas dengan triliunan galaksi dan bintang, keberadaan kehidupan cerdas lainnya masih belum terdeteksi. Sejak disampaikan oleh fisikawan Enrico Fermi di tahun 1950-an, pertanyaan “Di mana semua makhluk asing?” terus menjadi pokok perdebatan dalam komunitas ilmiah.
Berbagai Penjelasan untuk Paradox
Pakar memiliki sejumlah teori terkait mengapa kita belum menemukan peradaban cerdas luar angkasa. Beberapa berpendapat bahwa kehidupan cerdas itu langka di alam semesta, sementara yang lain menyatakan bahwa peradaban mungkin menghancurkan diri mereka sendiri sebelum mampu menjelajah luar angkasa. Rakić, dalam kajian terbarunya, menawarkan perspektif berbeda dengan menunjukkan bahwa kebanyakan usaha untuk menjawab kebingungan ini terfokus pada pola pikir manusia.
Alien Berpotensi Berada di Dimensi Berbeda
Rakić menantang pemikiran tradisional dengan mencetuskan kemungkinan bahwa kehidupan alien bisa berada dalam bentuk yang tidak bisa kita lihat atau rasakan. “Entitas yang belum pernah dipersepsikan manusia mungkin ada dalam dimensi yang tidak bisa diakses oleh pemahaman kita,” tulis Rakić. Ini menunjukkan pentingnya memperluas batasan pemikiran kita tentang apa artinya menjadi “hidup.”
Menjawab Pertanyaan yang Lebih Dalam
Dia menyarankan agar kita mulai mengganti cara mencari tanda-tanda kehidupan alien, tidak lagi terfokus pada sinyal atau struktur yang kita anggap sebagai indikator. Pertanyaan sejati, menurut Rakić, adalah tentang apa yang mungkin ada di sekitar kita yang belum dapat kita deteksi, baik di bumi maupun di luar angkasa.
Kesimpulan: Refleksi atas Epistemologi Manusia
Rakić mendorong kita untuk berpikir lebih luas tentang ketidakmampuan manusia dalam memahami keanekaragaman yang mungkin ada di alam semesta. “Pendekatan untuk memecahkan Fermi paradox harus diubah,” ujarnya. Dengan demikian, pertanyaan tentang keberadaan alien tidak hanya berkisar pada fenomena yang terlihat, tetapi juga mencakup dimensi-dimensi yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Rakić meyakini bahwa pendekatan baru terhadap Fermi paradox ini dapat memberi wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan di luar Bumi. Apa pandangan Anda? Apakah argumen ini memberikan perspektif baru atau justru menambah kebingungan dalam pencarian kita akan kehidupan alien?