
Headline untuk metadata SEO: Kontroversi Homo Naledi: Penemuan Baru Mengenai Praktik Pemakaman di Kalangan Hominid Purba
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menyatakan bahwa Homo naledi, nenek moyang manusia dengan otak kecil, mungkin melakukan praktik pemakaman. Penelitian ini dipimpin oleh Lee Berger dan timnya, dengan studi yang sudah direvisi baru-baru ini diterbitkan di jurnal eLife.
Temuan Penting di Gua Rising Star
Homo naledi ditemukan di Sistem Gua Rising Star, Afrika Selatan. Skelet yang dianalisis menunjukkan dugaan pemakaman yang disengaja, mengindikasikan kapasitas kognitif untuk perilaku penguburan. Ditemukan di rentang waktu antara 241.000 hingga 335.000 tahun yang lalu, temuan ini menarik perhatian publik setelah dirilis dalam bentuk preprint dan kemudian dibarengi dengan film dokumenter.
Tanggapan Peer Review
Studi awal menerima kritik tajam dari empat peninjau sejawat. Mereka merasa bahwa bukti yang ada tidak cukup meyakinkan dan mencatat kurangnya data untuk mendukung klaim bahwa tulang tersebut ditaruh secara sengaja di gua. Banyak peninjau meragukan apakah tulang itu tidak lebih dari hasil proses alami.
Dalam versi terbarunya, penulis telah mengatasi kritik tersebut. Dua dari peninjau asli kembali menilai dokumen tersebut. Salah satu dari mereka mengungkapkan ketidakpastian mengenai bagaimana Homo naledi mencapai ruang gua yang sulit diakses.
Perbaikan dalam Penelitian
Peninjau lainnya kini lebih yakin, berkat perbaikan signifikan dalam metodologi dan analisis. “Penulis telah berhasil menjawab masalah-kritis yang saya soroti sebelumnya," tulis peninjaunya yang anonim.
Dengan rekonstruksi lebih mendetail mengenai proses taphonomi dan pola dislokasi, penelitian ini kini menunjukkan bahwa tulang bisa jadi ditempatkan di dalam lubang buatan manusia.
Pertanyaan yang Masih Tersisa
Meskipun ada kemajuan, banyak pertanyaan tetap tidak terjawab. Sebagian ilmuwan masih meragukan kemampuan Homo naledi, yang memiliki ukuran otak mirip dengan simpanse, untuk melakukan perilaku simbolis.
Detail baru dari tim Berger menambah kredibilitas pada klaim pemakaman yang disengaja. Namun, makna dari temuan ini dalam konteks evolusi manusia dan munculnya tradisi pemakaman masih menjadi topik perdebatan.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal eLife dan dipastikan akan memicu diskusi lebih lanjut di kalangan para ilmuwan.