
Headline24jam.com – Festival Burning Man di Gurun Black Rock, Nevada, mengalami cuaca yang penuh tantangan di minggu pertama pelaksanaannya. Ribuan pengunjung yang hadir terpaksa berhadapan dengan badai debu yang disebabkan angin berkecepatan 80 kilometer per jam, diikuti oleh hujan lebat yang menyebabkan penutupan gerbang utama untuk kedatangan peserta baru. Di balik cuaca ekstrem ini, muncul juga fenomena langka berupa kembali bangkitnya jenis udang purba.
Cuaca Ekstrem di Burning Man 2023
Kira-kira 80.000 orang datang ke Burning Man setiap tahun untuk menikmati seni dan gaya hidup alternatif. Namun, tahun 2023 ini, penggemar festival mungkin tidak menyangka akan mengalami suasana serba basah ketika meninggalkan rumahnya. Hujan yang mengguyur lokasi festival menyebabkan beberapa peserta harus berlindung, sementara yang lain berusaha beradaptasi dengan semangat mandiri yang menjadi ciri khas Burning Man.
Kehidupan Kembali di Playa
Hujan yang menggenangi tanah kering tersebut memberikan kehidupan baru bagi ekstremofil. Jenis-jenis udang seperti Triops dan udang peri yang selama ini terpendam dalam bentuk telur selama bertahun-tahun, kini mulai menetas berkat meningkatnya kadar air. Para pengunjung pun disuguhkan dengan kehadiran udang purba atau yang sering disebut sebagai "udang dinosaurus".
Karakteristik Udang Dinosaurus
Triops cancriformis, yang merupakan kerabat dari makhluk hidup tertua, diakui oleh dunia sebagai "udang dinosaurus". Makhluk kecil ini memiliki dua mata utama dan satu organ pit sebagai “mata ketiga” yang membantu mereka mendeteksi perubahan cahaya, berguna bagi mereka sebagai mekanisme pertahanan dari predator.
Udang Peri yang Populer
Berbagai jenis udang peri atau Branchiopoda, yang juga dikenal sebagai "sea monkeys", muncul di lokasi festival. Mereka adalah krustasea transparan yang dapat ditemukan di kolam vernal dan danau hipersalin di seluruh dunia. Dikenal sebagai udang brine, mereka sangat baik dalam toleransi terhadap lingkungan yang asin.
Keterlibatan Bersama dalam Edukasi
Kedatangan udang purba ini bukan hal baru bagi para pengunjung setia Burning Man. Bureau of Land Management (BLM) bersama organisasi mitra, Friends of Nevada Wilderness (FNW), telah berpartisipasi dalam mengedukasi pengunjung mengenai fitur budaya, sejarah, dan keanekaragaman hayati pelataran Black Rock.
Mereka mengungkapkan bahwa tersebut “FNW juga berperan dalam membantu staf BLM untuk mengajarkan pengunjung tentang udang peri yang terancam punah dan fenomena hatching mereka saat banjir musim semi.”
Fenomena Alam yang Menggembirakan
Secara umum, musim semi di Gurun Nevada terjadi antara Maret hingga Juni. Namun, bagi Triops dan udang peri, mereka tidak terlalu menuntut. Telur-telur mereka dapat tetap hibernasi hingga kondisi yang tepat untuk menetas muncul, yang sering kali membutuhkan hujan lebat.
Pengunjung Burning Man pun diingatkan untuk tetap waspada, karena pesta sebenarnya baru saja dimulai dengan kedatangan udang-udang unik ini.