
Headline24jam.com – Peneliti telah menemukan bahwa gen GLI3, yang terdapat pada Neanderthal dan Denisovans, menyebabkan tikus mengembangkan tengkorak yang lebih besar, tulang rusuk yang melengkung, dan tulang belakang yang lebih pendek. Temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Frontiers pada bulan ini, sebagai upaya untuk memahami bagaimana gen kuno ini berkontribusi terhadap bentuk tubuh nenek moyang kita yang telah punah.
Apa Itu Gen GLI3?
Gen GLI3 memiliki peran penting dalam perkembangan embrio pada manusia modern. Mutasi dalam gen ini sering dikaitkan dengan malformasi fisik, termasuk polidaktili, yang mana ditandai dengan pertumbuhan jari tambahan, serta deformasi tengkorak. Meskipun Neanderthal dan Denisovans membawa versi gen GLI3 yang sedikit diubah, kedua spesies tersebut tidak menunjukkan anomali jumlah jari atau cacat tengkorak yang mengancam jiwa.
Penelitian yang Dilakukan
Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk menyisipkan kode genetik kuno ke dalam tikus. Mereka meneliti dampak perubahan ini terhadap perkembangan fisik tikus yang direkayasa. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus dengan versi gen yang cacat mengembangkan cacat serius pada tengkorak dan otak serta menunjukkan polidaktili. Ini menjelaskan betapa pentingnya versi gen yang berfungsi untuk pertumbuhan embrio yang sehat.
Temuan yang Menarik
Tikus yang mendapatkan versi gen GLI3 dari Neanderthal dan Denisovans menunjukkan modifikasi struktur skelet, termasuk cranium yang lebih besar dan bentuk tulang belakang yang tidak biasa. “Struktur skeletal yang diubah ini mencerminkan perbedaan antara manusia modern dan Neanderthal,” ungkap para peneliti.
Berdasarkan temuan ini, mice yang memiliki gen kuno menunjukkan lebih sedikit tulang belakang serta torsion tulang rusuk yang lebih kuat. Ini mencerminkan perbedaan morfologi yang signifikan, di mana beberapa tikus juga menunjukkan bentuk tulang rusuk yang asimetris terkait dengan skoliosis, kondisi yang juga dikaitkan dengan Neanderthal di studi sebelumnya.
Dampak terhadap Pemahaman Kita
Secara keseluruhan, gen GLI3 yang berasal dari Neanderthal dan Denisovans tampaknya berkontribusi pada bentuk kepala dan tubuh mereka. “Ciri-ciri ini terkait dengan gaya hidup yang diprediksi dari Neanderthal,” kata para peneliti, menekankan bahwa gen kuno ini memberikan keuntungan tertentu bagi hominin yang telah punah.
Penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai evolusi dan variasi fisik di antara spesies manusia purba dan dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang nenek moyang kita. Artikel ini menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk meneroka asal-usul dan evolusi manusia, yang dipublikasikan di Frontiers.