
Headline24jam.com – Di bulan Januari 2024, seorang pengguna X bernama WinslowDumaine membagikan foto yang menunjukkan jejak hewan kecil di trotoar West Roscoe Street, Chicago. Jejak ini, yang dikenal dengan nama “Chicago rat hole” atau “Splatatouille”, telah menjadi viral setelah diidentifikasi sebagai jejak dari hewan yang tidak beruntung. Penemuan ini menarik perhatian publik setelah terungkap oleh warga sekitar selama dua dekade terakhir.
Sejarah dan Viralitas “Chicago Rat Hole”
Trotoar yang menjadi lokasi jejak ini sudah dikenal di kalangan penduduk lokal selama 20 tahun. Jejak tersebut, yang menggambarkan posisi hewan, baru-baru ini mendapat perhatian lebih setelah pengguna sosial media membagikan momen menarik yang berkaitan dengannya. Banyak orang bahkan melakukan “ziarah” ke lokasi tersebut, dan beberapa pasangan menikah di depan jejak sebelum finalmente dihapus pada bulan April. Saat ini, slab yang menyimpan jejak itu telah dipindahkan ke City Hall-County Building.
Penelitian Ilmiah di Balik Jejak
Sejumlah ilmuwan kini mengungkapkan informasi lebih lanjut mengenai jejak tersebut. Dalam studi yang dipublikasikan di Biology Letters, peneliti menganalisis “tanda-tanda anatomi” di jejak ini dan membandingkannya dengan delapan spesies rodentia yang berbeda. Hasilnya mengejutkan; jejak ini kemungkinan besar bukan berasal dari tikus cokelat seperti yang banyak diperkirakan.
Tim peneliti mencatat, “Analisis kami tidak mendukung hipotesis bahwa ‘Chicago Rat Hole’ dibuat oleh tikus cokelat.” Mereka menjelaskan bahwa panjang porsi tubuh depan dan pada jejak tersebut tidak sesuai dengan spesies tikus cokelat. Sebaliknya, jejak ini lebih mirip dengan rodensia besar lainnya seperti tupai kelabu Timur, tupai fox, atau muskrat. Oleh karena itu, mereka menyarankan untuk mengganti nama jejak ini menjadi “Windy City Sidewalk Squirrel” berdasarkan bukti-bukti baru.
Kesimpulan Mengenai Nasib Hewan
Meskipun hipotesis mengenai spesies jejak ini menarik, kabar buruk juga menyertainya. Tim peneliti menyimpulkan bahwa hewan tersebut kemungkinan tidak selamat setelah jatuh. “Tidak ada bukti dalam jejak tersebut yang menunjukkan bahwa pembuat jejak ini berhasil berjalan pergi setelah jatuh,” tulis tim dalam laporan mereka. “Sangat mungkin bahwa tupai, meskipun dikenal gesit, salah memperkirakan lompatan atau tergelincir dari dahan.”
Penutup
Kedalaman analisa oleh tim peneliti menunjukkan bagaimana rasa ingin tahu dan observasi bisa membawa pada penemuan ilmiah yang menarik. Mereka menekankan pentingnya pemahaman tentang dunia alami, yang bisa diakses oleh siapa saja. Ketelitian dalam pengamatan ini mencerminkan semangat ilmiah yang seharusnya dimiliki oleh semua orang.
Laporan lengkap mengenai penemuan ini dapat ditemukan dalam publikasi Biology Letters.