
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa kupu-kupu Atlas biru (Polyommatus atlantica) memegang rekor jumlah kromosom tertinggi di kerajaan hewan, dengan 229 pasang kromosom. Penemuan ini mengejutkan, mengingat banyak kerabat terdekatnya hanya memiliki 23 atau 24 pasang kromosom.
Temuan Lengkap Mengenai Kupu-Kupu Atlas Biru
Kupu-kupu Atlas biru berasal dari pegunungan di Maroko dan timur laut Aljazair. Penelitian oleh ilmuwan dari Wellcome Sanger Institute dan Institute of Evolutionary Biology di Barcelona berhasil menjelaskan secara genetik keunikan kupu-kupu ini.
Pentingnya Kromosom dalam Genetika
Kromosom adalah struktur seperti benang yang terdapat di inti sel, berfungsi sebagai kemasan DNA. Mereka mengemas informasi genetik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Perbandingan Jumlah Kromosom di Berbagai Spesies
Berbagai spesies hewan memiliki jumlah kromosom yang berbeda. Misalnya, manusia memiliki 23 pasang, simpanse 24, anjing 39, lalat buah 4, dan devil Tasmania 7. Di dunia tumbuhan, adder’s tongue (Ophioglossum reticulatum) memiliki jumlah kromosom tertinggi dengan 720 pasang.
Evolusi Kromosom yang Menarik
Dalam studi, ditemukan bahwa kromosom pada kupu-kupu Atlas biru mengalami pembelahan di titik-titik di mana DNA tidak terikat erat. Ini mengakibatkan jumlah kromosom meningkat dari 24 menjadi 229 pasang hanya dalam waktu 3 juta tahun, sebuah periode singkat dalam konteks evolusi.
Dampak Positif dan Negatif dari Kromosom yang Tinggi
Perubahan kromosom yang ekstrim sering dianggap berisiko, namun dalam kasus ini, tampaknya bermanfaat bagi kupu-kupu Atlas biru. Memecah kromosom menjadi bagian yang lebih kecil dapat meningkatkan keragaman genetik, memungkinkan adaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan lingkungan.
Tantangan yang Dihadapi Kupu-Kupu Atlas Biru
Saat ini, kupu-kupu ini menghadapi ancaman dari perubahan iklim dan kehilangan habitat akibat perusakan hutan cedar dan penggembalaan berlebih di rumah pegunungannya. Mempertahankan kelangsungan hidupnya mungkin berkaitan dengan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cepat.
Pernyataan Peneliti
Dr. Charlotte Wright, salah satu penulis studi dan ahli biologi evolusi dari Wellcome Sanger Institute, menyatakan, “Dengan memahami bagaimana kromosom kupu-kupu Atlas biru terpecah seiring waktu, kita bisa menyelidiki manfaat yang mungkin ada, serta dampaknya terhadap kemampuan adaptasi mereka.”
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology dan menjanjikan pemahaman baru tentang evolusi serta pelestarian spesies yang terancam.
Dengan penelitian ini, diharapkan ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi kupu-kupu Atlas biru dan habitatnya di masa depan.