
Headline24jam.com – Seorang pria berusia 40-an tahun yang mengalami kelumpuhan total kini dapat merasakan dan menggunakan objek melalui tangan orang lain, berkat implan otak revolusioner yang menghubungkannya dengan “avatar manusia”. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2023, saat Keith Thomas, yang menderita quadriplegia setelah kecelakaan kolam renang pada tahun 2020, menerima implan otak inovatif yang menggunakan kecerdasan buatan dan elektroda non-invasif untuk memulihkan sebagian fungsi gerakan dan perasaan.
Implan Otak yang Mengubah Hidup
Keith Thomas menjadi lumpuh setelah menyelam ke kolam dan mengalami cedera serius pada tulang belakangnya. Sejak saat itu, ia tidak mampu merasakan atau menggerakkan tubuh bagian bawah. Namun, implan otak yang didapatnya pada tahun 2023, memungkinkan penghubungan kembali antara otak dan tubuh, memberikan kembali sedikit fungsi pada tangannya.
Dalam satu tahun setelah prosedur tersebut, Thomas mengalami kemajuan yang mengejutkan. Ia mampu merasakan bulu anjingnya, serta minum dari gelas dengan bantuan tangannya yang kini dapat bergerak. Selain itu, dia juga mendapatkan kembali sebagian sensasi di lengan dan pergelangan tangannya saat tidak terhubung dengan perangkat di laboratorium.
Kontrol Tangan Orang Lain
Dalam studi terbaru yang belum melalui proses peer review, Thomas kini bisa mengontrol gerakan tangan orang lain, termasuk mampu mengambil dan menggunakan berbagai benda sambil merasakannya. Pada eksperimen tersebut, seorang wanita tanpa disabilitas berperan sebagai avatar Thomas, terhubung melalui elektroda dan sensor gaya. Dalam kondisi terikat mata, Thomas dapat mengendalikan gerakan tangan wanita tersebut untuk membuka, menutup, dan merasakan perbedaan antara berbagai objek.
“Kami berdua merasakan nilai dari interaksi kolaboratif ini dan merasa sukses bersama,” ungkap penulis studi, menyoroti interaksi antara Thomas dan Kathy Denapoli, seorang wanita berusia 60-an tahun yang mengalami kerusakan pada spinal cord-nya. Dalam eksperimen, Kathy mampu mengambil botol air dan menuangkannya dengan bantuan Thomas.
Harapan untuk Rehabilitation
Penelitian ini tidak hanya memberikan hasil yang mengesankan, tetapi juga membawa harapan baru bagi pasien cedera tulang belakang. Para peneliti berharap bahwa interaksi kolaboratif ini dapat meningkatkan motivasi pasien selama rehabilitasi.
Denapoli mencatat, “Saya tidak akan bisa melakukan itu tanpa Anda,” sambil Thomas merasakan kepuasan tersendiri karena membantu orang lain, “Saya lebih puas karena bisa membantu seseorang di kehidupan nyata, bukan hanya sebuah komputer.”
Dengan terus meneliti dan mengembangkan teknologi ini, para ilmuwan berupaya mengurangi dampak cedera tulang belakang dan meningkatkan kualitas hidup para penyintas seperti Keith Thomas.