Headline24jam.com – Penelitian terbaru di Queen Mary University of London mengungkapkan adanya indra baru pada manusia yang disebut “remote touch” yang memungkinkan kita mendeteksi objek yang terkubur dalam pasir hanya dengan menggunakan sentuhan. Penemuan ini dirilis pada September 2025 di Konferensi Internasional IEEE tentang Pengembangan dan Pembelajaran (ICDL). Penelitian ini dipimpin oleh Elisabetta Versace, Senior Lecturer di bidang Psikologi, yang menjelaskan bahwa penemuan ini dapat mengubah cara pandang kita terhadap dunia persepsi.
Apa itu Remote Touch?
Remote touch adalah kemampuan untuk merasakan keberadaan objek yang tersembunyi dalam material granular, seperti pasir. Phenomena ini telah lama diamati pada beberapa burung yang menggunakan paruh mereka untuk mencari makanan yang terpendam. Kini, penelitian menunjukkan bahwa manusia juga memiliki kemampuan ini.
Metodologi Penelitian
Dalam eksperimen pertama, sukarelawan diminta untuk menemukan objek yang disembunyikan dalam pasir hanya dengan menggunakan ujung jari mereka. Menariknya, mereka berhasil mendeteksi objek tersebut dengan tingkat akurasi sekitar 70,7% pada jarak rata-rata 6,9 cm. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, hasilnya menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mendeteksi objek tersembunyi.
Penemuan Menarik
Elisabetta Versace mencatat, “Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa kita dapat mendeteksi objek dengan presisi cukup tinggi, bahkan di tengah material yang menggangu.” Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk merasakannya bisa mencapai hingga 7 cm dari objek.
Implikasi Penemuan
Temuan ini tidak hanya menarik dari segi akademis. Ada banyak potensi aplikasi dalam bidang arkeologi, eksplorasi tanah, serta di area yang sulit dijangkau, seperti tanah Mars atau dasar laut. “Kemampuan untuk merasakan tanpa menyentuh secara langsung dapat membuka jalan bagi teknologi yang lebih canggih,” tutur Zhengqi Chen, mahasiswa PhD di Advanced Robotics Lab di Queen Mary.
Eksperimen Kedua dengan Robot
Dalam eksperimen kedua, tim peneliti mencoba mentransfer kemampuan tersebut kepada robot melalui sensor taktis yang dilatih menggunakan algoritma Long Short-Term Memory (LSTM). Meskipun hanya mencapai akurasi 40%, robot ini berhasil mendeteksi objek pada jarak yang lebih luas dibandingkan manusia, menunjukkan potensi untuk aplikasi robotik di masa depan.
Kesimpulan
Penemuan ini membuka peluang baru dalam rekayasa robotik dan menciptakan alat yang dapat memperluas persepsi taktil manusia. “Lebih dari sekedar pengetahuan baru, penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi multidisiplin dalam mencapai inovasi teknologi,” tutup Lorenzo Jamone, Associate Professor di University College London.
Riset ini dipublikasikan dalam IEEE Xplore, dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk eksplorasi yang lebih aman dan efektif di masa depan.